Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemhannas Buat Kajian Cari Solusi Kekerasan di Papua Mulai 2023

Kompas.com - 22/12/2022, 21:35 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia menyatakan bakal menggelar kajian khusus buat memecahkan persoalan kekerasan di Papua mulai 2023.

Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto mengatakan, kajian terhadap persoalan kekerasan di Papua itu dilakukan atas permintaan pemerintah.

"Fenomena eskalasi kekerasan di Papua juga akan menjadi kajian khusus kami," kata Andi Widjajanto saat Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di kantor Lemhannas RI Jakarta Pusat pada Rabu (21/12/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Strategi Panglima TNI Yudo untuk Atasi Konflik di Papua dan Perbatasan

Andi mengatakan, Lemhannas akan memulai kajiannya dari penyebab kekerasan di Papua.

Setelah itu, kata Andi, kajian akan mendalami akar masalah kekerasan di Papua buat menentukan apakah karena faktor sejarah, identitas, atau distribusi kesejahteraan.

"Kemudian level permukaan, simtom kekerasannya, lalu sampai masuk mendalam mencari akar struktural dari masalah Papua," kata Andi.

Baca juga: Wapres Minta Panglima Yudo Lebih Tegas terhadap KKB di Papua

Andi menyadari persoalan Papua merupakan masalah yang kompleks dan tidak bisa disederhanakan.

Maka dari itu menurutnya kajian Lemhannas tentang Papua pada 2023 mesti dilakukan lintas level.

"Lalu diharapkan kajian-kajian kami di 2023 tentang Papua bisa membantu pemerintah untuk menemukan solusi yang lebih komprehensif tentang ekonomi dan politik di Papua," ucap Andi.

Baca juga: Lanjutkan Operasi Teritorial di Papua, Laksamana Yudo: Yang Onar Akan Kami Serahkan ke Polisi

Selain soal kekerasan, Andi mengatakan, Lemhannas juga akan membuat kajian terkait Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua pada 2023.

Kajian khusus terkait hal itu, kata dia, akan berkaitan dengan kesiapan DOB mengikuti Pemilu 2024, terutama Pilkada serentak 2024.

"Itu nanti akan menjadi kajian khusus Papua," kata Andi Widjajanto.

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lemhannas Akan Buat Kajian Khusus Soal Eskalasi Kekerasan di Papua hingga Kesiapan DOB untuk Pemilu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com