Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OSO Hanura: Dari Dulu Capres yang Saya Dukung Menang, Hati-hati

Kompas.com - 21/12/2022, 21:51 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang atau OSO mengatakan, siapapun calon presiden (capres) yang dia dukung, pasti selalu menang.

OSO menjelaskan, sampai periode kedua Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden pun, sosok yang dia dukung itu selalu menang.

"Dari dulu saya sebelum di Hanura pun capres yang saya pilih menang. Dari mulai zaman Gus Dur saya menang. Habibie saya menang. Kemudian zaman Gus Dur saya menang. Zaman Megawati saya menang. Zaman SBY saya menang. Nah zaman Jokowi apa lagi. Jadi hati-hati kalau saya milih ya insyaallah pasti menang," ujar OSO saat ditemui di JCC, Senayan, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Di Depan Jokowi, OSO: Saya Belum Dukung Capres, Apalagi Anies Baswedan, Sorry Ya

OSO mengaku akan berkomunikasi dengan Jokowi terlebih dulu sebelum menentukan capres yang akan didukung.

Setelah berunding dengan Jokowi selama satu bulan, OSO akan menentukan pilihannya.

"Saya itu konsisten. Saya enggak mau dukung si Jokowi, besok dukung si kodok, saya enggak mau," tuturnya.

OSO mengatakan, Jokowi juga pasti sudah memikirkan sosok pemimpin yang akan meneruskan kerjanya.

Baca juga: Puji Oso Saat HUT Hanura, Jokowi: Kalau Sudah Bicara, kayak Halilintar Suaranya

Dia berpesan, hasil kerja Jokowi sejauh ini jangan sampai tidak dilanjutkan pemimpin selanjutnya.

"Tentu dia punya pikiran-pikiran dengan konsep yang dia kerjakan sekarang itu harus diteruskan dengan pemimpin yang akan datang supaya jangan stuck," kata OSO.

Sementara itu, OSO menegaskan dirinya tidak pernah mendukung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.

Akan tetapi, kata OSO, bukan berarti dirinya tidak mendukung Anies yang merupakan temannya.

"Bukannya saya enggak mau, tapi belum pernah saya mendukung dia. Tapi nanti kemudian saya mendukung dia itu soal lain lagi. Tapi kan saya belum. Jangan diklaim dong," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com