JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni mengungkapkan bahwa pihaknya menggelar pertemuan mediasi lanjutan antara Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait dana bagi hasil (DBH), Rabu (21/12/2022).
Adapun pertemuan pertama dilakukan pada kemarin, Selasa (20/12/2022) di Kantor Kemendagri, Jakarta. Pertemuan kemarin dihadiri pejabat Kementerian Keuangan hingga Gubernur Riau.
"Nah hari ini selain peserta yang kemarin, ada juga dari SKK Migas. Jadi hari ini pertemuan yang lebih teknis lagi," kata Fatoni ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu.
"Nah tugas kami dari Kemendagri adalah memberikan fasilitasi, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaran pemerintahan daerah, termasuk di bidang keuangan daerah," tambahnya.
Baca juga: Usai Mediasi dengan Kemenkeu, Bupati Meranti: Kemarin Asumsi, Sekarang Sudah Terjawab
Fatoni mengungkapkan, semua pemangku kepentingan telah membuka data masing-masing.
Misalnya, kata dia, dari SKK Migas menyampaikan produksi dan lifting minyak dan gas tahun sebelumnya.
"Kemudian dari tahun 2022, sampai dengan promosi tahun 2023. Jadi produksi dan lifting itu yang pegang datanya adalah dari SKK Migas, kemudian ke Menteri SDM," jelasnya.
Fatoni juga merespons ketika ditanya pernyataan keras Muhammad Adil terhadap pejabat Kemenkeu.
Menurutnya, hal itu tidak perlu lagi dibahas. Sebab, ia menilai hal itu juga sudah disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri.
"Ya namanya pembina, pembina harus mengarahkan. Sudah. Jadi hari ini tidak membahas itu, sudah clear yang lalu itu," ucapnya.
"Dan hari ini cair kok, enggak ada masalah. Seperti cair kita diskusi gini," klaim Fatoni.
Baca juga: Soal Pernyataan Keras Bupati Meranti Ke Kemenkeu, Kemendagri: Sudah Jelas, Tak Ada Masalah
Diberitakan sebelumnya, beberapa pekan terakhir, publik dihebohkan dengan nama Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.
Bupati sebuah kabupaten di provinsi Riau itu menyampaikan protes kepada sesama pejabat pemerintah, yaitu pejabat Kemenkeu.
Protes yang dilayangkannya bukan tanpa sebab. Hal ini lantaran Adil menyoroti proses DBH produksi minyak di daerahnya.
Adil menyampaikan protesnya itu ketika menghadiri rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia, 8 Desember lalu.