Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Megawati sebagai "King Maker", Relakan Ganjar atau Puan Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 21/12/2022, 11:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Lembaga survei LSI Denny JA menyampaikan, setidaknya ada empat dilema yang dihadapi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai king maker pada Pemilu 2024.

"Dilema pertama Megawati, membuat kader PDI-P menjadi cawapres (calon wakil presiden) Prabowo (Puan atau Ganjar), atau meninggalkan Prabowo, dan kader PDI-P maju sebagai capres," kata peneliti LSI Denny JA Fitri Hari dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (21/12/2022).

Adapun Prabowo Subianto merupakan calon presiden (capres) yang dideklarasikan Partai Gerindra.

Baca juga: LSI Denny JA: Ada Empat King Maker dalam Pemilu 2024

Sementara itu, PDI-P hingga kini belum memutuskan siapa yang akan mereka usung pada Pilpres 2024.

Akan tetapi, gencar dikabarkan bahwa tokoh yang akan diusung adalah Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.

Dilema kedua bagi Megawati, kata Fitri, yaitu jika menyerahkan Puan sebagai cawapres Prabowo, Ganjar kemungkinan akan dipinang partai lain sebagai capres.

Padahal, LSI Denny JA mencatat, elektabilitas Ganjar sebagai calon presiden unggul dibandingkan capres lainnya, yaitu 25,8 persen.

"Dilema ketiga Megawati, jika menyerahkan Ganjar menjadi cawapres Prabowo, bukankah elektabilitas Ganjar lebih tinggi dan PDI-P partai lebih besar dibandingkan Gerindra?" kata Fitri.

Dilema keempat Megawati, kata dia, yakni menentukan cawapres jika Ganjar dipilih sebagai capres PDI-P.

Baca juga: Di Depan Ganjar, Raja dan Sultan Se-Nusantara Deklarasikan Komitmen untuk Bangsa

Bukan tanpa sebab, pertanyaan itu dimunculkan LSI Denny JA karena menilai mustahil cawapres Ganjar adalah Prabowo.

"Karena Prabowo ingin tetap menjadi capres (ini berarti tidak berkoalisi dengan Gerindra)," ujar Fitri.

Di sisi lain, Ganjar juga dinilai mustahil memiliki cawapres dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, atau Partai Demokrat.

Sebab, ketiga partai itu santer dikabarkan membentuk koalisi perubahan dan memilih mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

"Pilihan tersisa bagi PDI-P adalah cawapres dari KIB (Ketum Golkar Airlangga Hartarto), atau dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin atau dari kalangan NU," ucap dia.

Baca juga: Mengingat Lagi Kriteria Capres PDI-P, Figur Pilihan Megawati yang Bakal Diumumkan Tahun Depan

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 10-19 Oktober 2022 dengan melakukan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden.

Margin of error survei sebesar lebih kurang 2,9 persen.

Survei nasional ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif terbaru di bulan Desember 2022. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, focus group discussion (FGD), indepth interview, dan riset kualitatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com