KOMPAS.com – Pancasila sebagai sistem etika berarti mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila.
Suatu perbuatan disebut baik bukan hanya bila bertentangan dengan nilai-nilai tersebut, tapi, juga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai Pancasila itu.
Lalu, apa saja nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika?
Baca juga: Pancasila sebagai Sistem Etika
Etika Pancasila berkaitan dengan nilai-nilai yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Nilai-nilai ini tertuang dalam setiap sila yang ada pada Pancasila.
Adapun nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai sistem etika tersebut, yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Nilai yang pertama adalah ketuhanan. Secara hierarki, nilai ini merupakan nilai tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak.
Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ketuhanan. Suatu perbuatan dapat dikatakan baik jika tidak bertentangan dengan nilai, kaedah dan hukum tuhan.
Kedua, yakni nilai kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban.
Perbuatan seseorang dapat disebut baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilan dan keadaban.
Selanjutnya, nilai yang ketiga adalah persatuan. Suatu perbuatan dapat dikatakan baik apabila tidak hanya berlandaskan satu nilai, tetapi juga harus dapat memperkuat persatuan dan kesatuan.
Nilai keempat adalah kerakyatan. Dalam nilai kerakyatan, terkandung nilai lain yang sangat penting, yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dalam permusyawaratan.
Nilai-nilai ini berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi.
Berdasarkan nilai kerakyatan, suatu perbuatan belum tentu baik jika disetujui atau bermanfaat untuk orang banyak.
Akan tetapi, perbuatan itu dapat disebut baik jika atas dasar musyawarah yang di dasarkan pada konsep hikmah/kebijkasanaan.
Baca juga: Makna Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia
Nilai yang kelima, yaitu keadilan. Apabila kata adil pada sila kedua mengacu pada manusia selaku individu, maka nilai keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks sosial.
Suatu perbuatan dikatakan baik jika sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat luas. Nilai keadilan menjadikan setiap individu sebagai rekan yang bebas dan sama derajatnya.
Mengacu pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, Pancasila dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat.
Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar, namun, juga realistis dan dapat diterapkan.
Referensi: