Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Tak Percaya Elektabilitasnya Hanya 1 Persen, Sebut Lembaga Survei Harus Tobat

Kompas.com - 18/12/2022, 21:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) tak percaya dengan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini yang menunjukkan elektabilitas sebagai partai politik hanya mencapai angka 1,7 persen.

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto melihat hasil survei itu tidak sesuai kenyataan bahwa PAN selalu lolos parlementary threshold.

"Jauh di atas angka yang ditafsir atau ditampilkan atau dinarasikan oleh lembaga-lembaga survei termasuk SMRC. Oleh karena itu, saya kira mereka ini (lembaga survei) harus tobat. Tobat membangun narasi yang tidak valid dan tidak fair," kata Yandri ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (18/12/2022).

Baca juga: PAN Dukung Pemilu 2024 Tanpa Kegaduhan Politik Identitas

Yandri kemudian mencontohkan bagaimana partainya lima kali mengikuti pemilu berturut-turut.

Dalam lima kali itu pula, PAN juga lolos parlemen. Oleh karena itu, ia menilai hasil survei tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Di sisi lain, PAN juga menduga ada pihak yang memesan khusus ke SMRC terkait hasil itu.

"Tapi, faktanya, PAN itu selalu lolos dan bahkan jauh melampaui sampai 6,5 angka ya kan. Kalau mereka bilang 1,7 atau 1,9 jadi 7,9 ya kan. Jadi 8,7 gitu lho," ujarnya.

Wakil Ketua MPR itu pun menyayangkan jika lembaga survei tersebut nyatanya tidak akurat dalam memaparkan hasil.

Kendati demikian, PAN diakuinya santai menanggapi hasil survei tersebut.

Baca juga: Kembali Pakai Nomor 12, PAN Harap Mudahkan Simpatisan untuk Pilih Lagi

Menurut Yandri, PAN juga akan menjadikan hasil survei sebagai catatan untuk lebih baik ke depannya.

"Tapi saya kira,hentikan membangun narasi PAN tidak lolos parlemen threshold, itu penting," pungkasnya.

Sebelumnya, dikutip Kompas.tv, PAN menjadi partai dengan elektabilitas terkecil menurut hasil survei terkini SMRC.

Dalam survei yang dilaksanakan secara tatap muka pada 3-11 Desember 2022 itu, PAN hanya mendapatkan elektabilitas 1,7 persen. Angka itu di bawah PPP 2,9 persen.

Sementara itu, elektabilitas partai teratas diduduki oleh PDI-P 24,1 persen. Kemudian disusul Golkar dengan 9,4 persen, Gerindra 8,9 persen, Demokrat 8,9 persen, PKS 6,2 persen, PKB 6,1 persen, Perindo 4,6 persen, dan Nasdem 3,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com