JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid tak sependapat dengan adanya pandangan bahwa publik merasa bosan dengan narasi perubahan yang dibawa Anies Baswedan.
Sebaliknya, dia melihat tingginya antusias masyarakat terhadap Anies yang hendak maju sebagai calon presiden (capres).
"Yang bosan pengamat, bukan rakyat. Saya amati, di berbagai kunjungan Pak Anies ke daerah, sambutan rakyat gegap gempita membludak," kata Kholid saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/12/2022).
Baca juga: Demokrat Tak Masalah jika Anies Lanjutkan Program Jokowi yang Pas, tapi...
Kholid mengatakan, antusias masyarakat itu muncul ketika Anies bahkan belum resmi sebagai capres.
Perlu diketahui, meski sudah deklarasi maju capres dan diusung Partai Nasdem, Anies belum resmi menjadi capres 2024.
Hal ini karena pencapresan secara resmi menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dimulai tahun depan.
"Padahal beliau belum resmi capres kan, bahkan dilarang izin acaranya di sana sini, tapi justru unstopable. Tak terbendung dukungan arus publik ke beliau," klaim Kholid.
Baca juga: Tak Masalah Anies Lanjutkan Program Jokowi, PKS: Platform Perubahan Bukan Berarti Anti-Jokowi
Oleh karena itu, Kholid meyakini dukungan lebih deras akan berlangsung ketika KPU mengumumkan Anies resmi sebagai salah satu capres 2024.
"Coba bayangkan kalau beliau resmi capres. Saya kira, akan semakin meningkat dukungan rakyat ke beliau," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, naiknya elektabilitas Anies Baswedan menurut survei berbagai lembaga merupakan imbas deklarasi pencalonan presiden yang diumumkan Nasdem pada awal Oktober lalu.
Momentum deklarasi pencapresan Anies dinilai tepat karena berdekatan dengan lengsernya dia dari kursi Gubernur DKI Jakarta.
"Memang elektabilitas Anies naik. Itu kan efek deklarasi. Momentum Anies ini kan desainnya luar biasa, sebulan sebelum lengser kan momentumnya mengarah ke Anies," kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).
Namun demikian, Adi menduga, naiknya elektabilitas Anies merupakan euforia sesaat. Kini, publik mulai bosan dengan sosok mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.
Sebabnya, narasi yang disampaikan Anies dalam setiap safari politiknya itu-itu saja. Anies juga tak melakukan manuver politik apa pun.
Sebagai figur yang lekat dengan citra oposisi, Anies hampir tidak pernah menentang atau mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo secara terbuka. Padahal, basis massa Anies datang dari kalangan yang kontra terhadap Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.