Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2022, 18:46 WIB
Tatang Guritno,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024 cukup tinggi di Pulau Jawa.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief berharap, AHY dapat merepresentasikan narasi perubahan yang diinginkan masyarakat.

“Mudah-mudahan, kami berharap, sebagai Partai Demokrat, Mas AHY simbol perubahan ke depan,” tutur Andi kepada Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: Elektabilitas AHY sebagai Cawapres Dominan di Jawa, Demokrat: Bukan Desain Kita, tapi Kehendak Rakyat

Ia mengungkapkan, naiknya elektabilitas AHY menunjukkan bahwa sosoknya semakin dekat dengan masyarakat.

Menurut Andi, masyarakat kian familier dan mulai menempatkan AHY sebagai salah satu kandidat cawapres.

Hal itu tak lepas dari berbagai langkah politik yang dilakukan putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

“Mas AHY sih sekarang bergerak untuk partai, dan kalau kita lihat sekarang dia keliling Indonesia memimpin partai,” ucap Andi.

Baca juga: Poltracking: Elektabilitas Cawapres AHY, Ridwan Kamil, Erick Thohir Bersaing Ketat di Jawa

“Mungkin sudah ada di kepala atau top of mind masyarakat bahwa dia merupakan salah satu figur capres walau (elektabilitasnya) tidak nomor 1 hingga 3, tapi juga figur cawapres,” papar dia.

Andi menegaskan, tingginya tingkat keterpilihan itu menunjukkan figur AHY diinginkan oleh masyarakat menjadi pemimpin Indonesia ke depan.

“Ini sebenarnya bukan desain kami, tapi kehendak rakyat yang ditangkap melalui survei-survei,” pungkas Andi.

Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres Unggul di Jateng, AHY di DKI-Banten

Diketahui, jajak pendapat Poltracking Indonesia pada Desember 2022 menunjukkan elektabilitas AHY sebagai cawapres berada di urutan pertama di DKI Jakarta dan Banten.

Di Jawa Barat, tingkat keterpilihan AHY berada di nomor dua setelah Ridwan Kamil. Di provinsi tersebut, Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas 27,2 persen, disusul AHY dengan raihan 13,4 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ungkap Alasan Fasilitasi Perwira TNI Temui Tahanan, Wakil Ketua KPK: Kondisinya Tak Normal

Ungkap Alasan Fasilitasi Perwira TNI Temui Tahanan, Wakil Ketua KPK: Kondisinya Tak Normal

Nasional
Bawaslu Rilis Indeks Kerawanan Netralitas ASN, 10 Provinsi Ini Paling Rawan

Bawaslu Rilis Indeks Kerawanan Netralitas ASN, 10 Provinsi Ini Paling Rawan

Nasional
Fenomena 'Bercyandya': Dari Bromo, MA, Demokrat, dan Kaesang

Fenomena "Bercyandya": Dari Bromo, MA, Demokrat, dan Kaesang

Nasional
Minta Pembangunan Infrastruktur IKN Dipercepat, Jokowi: Kita Dikejar Investor

Minta Pembangunan Infrastruktur IKN Dipercepat, Jokowi: Kita Dikejar Investor

Nasional
Pilkada 2024 Dipercepat, Ide 'Coba-coba' Pemerintah Tanpa Situasi Genting

Pilkada 2024 Dipercepat, Ide "Coba-coba" Pemerintah Tanpa Situasi Genting

Nasional
Hari Kedua di IKN, Jokowi Akan Tinjau Pembangunan Kantor Presiden

Hari Kedua di IKN, Jokowi Akan Tinjau Pembangunan Kantor Presiden

Nasional
Bawaslu Ungkap Sebab dan Motif ASN Kerap Tak Netral dalam Pemilu, Apa Saja?

Bawaslu Ungkap Sebab dan Motif ASN Kerap Tak Netral dalam Pemilu, Apa Saja?

Nasional
Data Intelijen Jokowi, Kritik BRIN, dan Sinyal Kerenggangan dengan Megawati

Data Intelijen Jokowi, Kritik BRIN, dan Sinyal Kerenggangan dengan Megawati

Nasional
BRIN Sebut Jokowi Melanggar Demokrasi Jika Parpol Jadi Target Intelijen

BRIN Sebut Jokowi Melanggar Demokrasi Jika Parpol Jadi Target Intelijen

Nasional
BRIN Sebut Relasi Presiden-Intelijen Masih Penuh Problematika

BRIN Sebut Relasi Presiden-Intelijen Masih Penuh Problematika

Nasional
Fasilitasi Perwira TNI Bertemu Tahanan Korupsi, Wakil Ketua KPK: Saya Dipecat Enggak Masalah

Fasilitasi Perwira TNI Bertemu Tahanan Korupsi, Wakil Ketua KPK: Saya Dipecat Enggak Masalah

Nasional
Jokowi Pegang 'Rahasia Dapur' Parpol, BRIN: Menciptakan 'Politic of Fear'

Jokowi Pegang "Rahasia Dapur" Parpol, BRIN: Menciptakan "Politic of Fear"

Nasional
Jokowi Dinilai Lakukan Intelijen Politik saat Kantongi 'Rahasia' Parpol

Jokowi Dinilai Lakukan Intelijen Politik saat Kantongi "Rahasia" Parpol

Nasional
Prabowo, Gosip Politik, dan Pilpres 2024

Prabowo, Gosip Politik, dan Pilpres 2024

Nasional
AHY Tak Mau Berandai-andai PDI-P Bergabung ke Koalisi Pengusung Prabowo

AHY Tak Mau Berandai-andai PDI-P Bergabung ke Koalisi Pengusung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com