Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Partai yang Akan Gabung KIB, PPP: Bisa Jadi Non Parlemen atau di Luar Barisan Koalisi Jokowi

Kompas.com - 15/12/2022, 20:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengungkapkan kode-kode soal partai politik tambahan yang akan bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Menurutnya, segala sesuatu soal partai politik itu masih bisa terjadi.

"Tapi, nanti untuk memperkuat tambahan nanti adalah partai-partai, bisa jadi partai yang selama ini tidak di parlemen ataupun di luar barisan koalisi Jokowi. Segala sesuatunya masih sangat mungkin terjadi," kata Achmad Baidowi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Pria yang akrab disapa Awiek itu mengatakannya ketika ditanya responsnya soal PDI-P yang menyebut kerja sama politik diprioritaskan kepada partai politik pengusung Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: PPP Minta KPU Jelaskan soal Dugaan Kecurangan Verifikasi Faktual Parpol: Kalau Tak Benar, Sampaikan Saja

Namun, menurutnya, kerja sama politik itu bisa juga dibangun di luar koalisi Jokowi.

"Tapi sekali lagi politik di 2024, situasinya berbeda backbone-nya, tulang punggungnya adalah koalisi pemerintah yang mendukung Jokowi," ujar Awiek.

Hanya saja, Sekretaris Fraksi PPP DPR itu enggan menjawab siapa partai politik yang akan bergabung ke KIB ke depan.

Ia hanya mengakui bahwa KIB tengah menjajaki komunikasi dengan partai politik lain.

"Di awal tahun kita update lagi. Hari ini tetap komunikasi informal. Semalam sempat komunikasi juga ngobrol-ngobrol ringan antara PAN, PPP, Golkar. Namanya juga ngobrol ringan ada semacam kesepakatan nanti di awal tahun kita bikin kegiatan lagi," katanya.

Baca juga: PPP Sebut Kriteria Capres dari KIB Semakin Mengerucut

"Meng-update tugas yang diberikan masing-masing kordinator koalisi yang ingin menjajaki koalisi dengan partai lain. Termasuk, PPP juga mendekati dengan partai lain yang juga tokoh-tokoh," ujar Awiek lagi.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan, ada kemungkinan sejumlah parpol akan bergabung dengan KIB.

Oleh karena itu, menurutnya, ke depannya ada potensi koalisi tersebut menjadi KIB plus-plus.

"Bukan mustahil akan ada KIB plus-plus. Ada partai-partai lain bergabung dengan KIB," ujar Mardiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (23/11/2022).

Namun, Mardiono belum mau mengungkapkan partai mana saja yang disebut-sebut akan bergabung itu.

Untuk diketahui, KIB saat ini dihuni oleh Partai Golkar, PPP, dan PAN.

Baca juga: Selain KIB, PPP Komunikasi dengan PDI-P dan Gerindra Bahas Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com