JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi, dan Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan anggaran penanganan kemiskinan oleh pemerintah mencapai hampir Rp 500 triliun.
Namun, kata Azwar, dengan anggaran sebesar itu kemiskinan hanya turun 0,6 persen.
Pernyataan ini Azwar kemukakan saat memaparkan materinya dalam acara Peluncuran Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2022 di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Anggaran hampir Rp 500 triliun penanganan kemiskinan, tapi hanya mampu menurunkan kemiskinan 0,6 persen,” kata Azwar di KPK, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Ombudsman: Badai PHK Massal Berdampak ke Kenaikan Jumlah Penganggur hingga Kemiskinan
Azwar menuturkan, Kemenpan RB telah memutuskan reformasi birokrasi tematik. Salah satunya adalah reformasi birokrasi penanganan kemiskinan.
Dengan demikian, kata dia, jika reformasi birokrasi di suatu kementerian/lembaga benar, maka program menurunkan kemiskinan yang menjadi prioritas Presiden Joko Widodo dampaknya akan terukur.
Namun, Azwar menuturkan, pihaknya mendapati beberapa program upaya menurunkan kemiskinan masih hanya berwujud seminar, perjalanan dinas, dan studi banding tentang kemiskinan.
“Programnya (menurunkan) kemiskinan tapi kegiatannya, sering saya sampaikan di mana-mana, masih seminar tentang kemiskinan, perjalanan dinas tentang kemiskinan, studi banding tentang kemiskinan,” kritik Azwar.
Dia menuturkan, pihaknya akan membenahi tata kelola dan mencermati program upaya menurunkan kemiskinan. Program tersebut akan menjadi instrumen apakah reformasi birokrasi suatu kementerian/lembaga dinyatakan baik atau buruk.
Baca juga: Wapres Minta Mardiono Berkordinasi dengan Lembaga Terkait soal Pengentasan Kemiskinan
“Oleh karena itu, maka ini tata kelolanya akan kita beresin kita pelototin menjadi bagian instrumen,” ujar Azwar.
Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin per MAret 2022 adalah 9,54 persen. Jumlah ini menurun 0,17 poin terhadap September 2021 dan menurun 0,6 persen poin terhadap Maret 2021.
Adapun jumlah penduduk miskin per Maret tahun ini adalah 26,16 juta orang, turun 0,34 juta dibanding September 2021 dan 1,38 juta dibanding Maret 2021.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 adalah 11,82 juta, turun dari 11,86 juta orang pada September 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.