Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Bertemu Raja Belgia hingga Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa Hari Ini

Kompas.com - 14/12/2022, 12:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa dan beberapa pertemuan lainnya akan dihadiri Presiden Joko Widodo pada kunjungan hari keduanya di Brussels, Belgia, Rabu (14/12/2022).

Dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, pada Rabu pagi Presiden Jokowi diagendakan melaksanakan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Republik Ceko Petr Fiala.

Baca juga: Jokowi Berada di Belgia untuk KTT ASEAN-Uni Eropa Kurang dari 24 Jam

Setelahnya, Presiden akan menuju Istana Laeken untuk melakukan pertemuan dengan Raja Belgia Philippe.

Lalu pada Rabu siang, Presiden akan menuju Gedung Europa untuk menghadiri sejumlah rangkaian KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa.

Kegiatan yang akan diikuti Kepala Negara yakni mulai dari penyambutan resmi, sesi pembukaan, sesi foto bersama, dan juga sesi pertemuan.

Di tempat yang sama, Jokowi juga diagendakan melaksanakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara Uni Eropa.

Malam harinya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan menghadiri jamuan makan malam di Musée Royal de Beaux-Arts.

Setelahnya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan kemudian akan menuju Bandara Abelag untuk bertolak kembali ke Tanah Air.

Baca juga: Hadiri Pertemuan EU-ASEAN, Jokowi ke Belgia Besok

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Brussels yaitu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Adapun Presiden Jokowi, Ibu Iriana dan rombongan terbatas telah tiba di Belgia setelah menempuh perjalanan selama sekitar 15 jam dari Tanah Air pada Selasa (13/12/2022).

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana kemudian menuju hotel tempat mereka menginap dan disambut oleh puluhan WNI yang menanti kehadiran keduanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi bersama rombongan terbatas bertolak menuju Brussels, Belgia dari Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa pagi.

"Pagi hari ini saya bersama Ibu Negara dan juga delegasi terbatas akan menuju ke Brussels di Belgia dalam rangka menghadiri KTT ASEAN-Uni Eropa," ujar Jokowi dalam keterangan persnya dari Bandara Soekarno Hatta sebelum keberangkatan, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Dalam rangka 45 tahun hubungan ASEAN dan Uni Eropa. Kita tahu hubungan perdagangan antara ASEAN dan Uni Eropa pada tahun 2021 sebesar 268,9 miliar Dolar AS," katanya.

Baca juga: Tiba di Brussels, Jokowi Siap Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa

Besaran nilai perdagangan itu, kata Jokowi, merupakan urutan ketiga setelah nilai perdagangan dengan China dan Amerika Serikat.

Selain itu, Kepala Negara mengungkapkan bahwa nilai foreign direct investment (investasi langsung) dari Uni Eropa ke ASEAN sebesar 26 miliar Dolar AS pada 2021.

"Ini juga merupakan foreign direct investment yang terbesar kedua setelah China. Inilah kenapa terus kita perkuat, terus kita tingkatkan hubungan yang baik antara ASEAN dan Uni Eropa," tutur Jokowi.

"Juga tentu saja negara kita Indonesia ingin agar perdagangan kita meningkat antara Indonesia dan Uni Eropa dan juga investasi dari Uni Eropa ke Indonesia juga terus meningkat," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com