DI ujung acara syukuran pada 9 Desember 2022 di Gedung Olahraga TNI Angkatan Laut (AL) Cilangkap, Jakarta Timur, menyambut rencana pergelaran wayang orang pada 15 Januari 2023 di Taman Ismail Marzuki dengan lelakon Pandawa Boyong, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI, Yudo Margono, menyanyikan lagu Prau Layar, mahakarya Ki Narto Sabdho, sambil mengajak para penari yang tergabung pada Laskar Indonesia Pusaka, WO Bharata, serta keluarga besar TNI AL turun ke lantai demi berjoged bersama.
Di tengah suasana riang-gembira tersebut hadir ungkapan semangat manunggaling TNI dengan rakyat seperti yang digelorakan Panglima Besar, Jenderal Soedirman, pada masa bangsa Indonesia melawan angkara murka Belanda yang tidak ingin melepas Indonesia dari cengkeraman kolonialisme.
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Prau Layar Versi Nella Kharisma
Ratusan tentara yang asyik berjoged terdiri dari berbagai suku Nusantara mulai dari Aceh sampai Papua merupakan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika bukan sekedar slogan tetapi terbukti menjadi kenyataan.
Dengan lirik lagu yang melukiskan kegembiraan berlayar dengan perahu layar, terkesan seolah Ki Narto Sabdho menggubah mahakarya tersebut khusus untuk memanunggalkan TNI dengan rakyat dalam syair: "yo konco ning gisik gembiro/ alerap lerap banyune segoro / angliyak numpak prau layar / ing dino minggu keh pariwosoto / alon praune wis nengah / byak byuk byak banyu pinelah/ ora jemu jemu karo mesem ngguyu / ngilangake roso lungkrah lesu/ adik njawil mas jebul wes sore / witing kelopo katon ngawe-awe/ prayogane becik bali wae dene sesuk esuk".
Suasana kerakyatan dan kesederhanaan juga mantap hadir pada lagu gubahan almarhum Ki Narto Sabdho yang sempat dipopulerkan antara lain oleh almarhum Didi Kempot.
Sementara untaian melodi yang dirangkai sang mahadalang pada lagu Prau Layar tak pernah henti menggetar sukma di lubuk sanubari saya. Menakjubkan bagaimana mahaguru seni musik tradisional Jawa saya tersebut sakti mandraguna dalam melebur pancanada slendro yang polifonik musik tradisional Jawa dengan diatonika maupun harmoni musik tradisonal Barat.
Baca juga: Rekrutmen Tamtama TNI AL 2023 bagi Lulusan SMP-SMA, Segera Daftar
Dengan nada 7 secara repetitif mengawali lagu Prau Layar yang kemudian memengaruhi nada repetitif 1 mengawali lagu Gethuk mahakarya Manthous, pada bait pertama Ki Narto Sabho masih bertahan pada pentatonik 13457. Namun secara kurang lazim berawal justru dengan nada 7 meski kemudian mendarat di nada lazim yaitu 3.
Pada bait pertama Prau Layar, Ki Narto Sabdho tidak melewatkan kesempatan untuk bermain logika irama sinkopis sebagai ekspresi suasana homo ludens sekaligus humoristis. Tak heran bahwa pada pergelaran wayang kulit maupun wayang orang, Prau Layar favorit ditampilkan pada episode goro-goro sebagai pendukung kejenakaan para punakawan.
Keajaiban nusikal terjadi pada bait refrain di mana secara tetap serasi dan selaras, mendadak nada 2 yang asing bagi 13457 secara tetap serasi dan selaras diselipkan oleh Ki Narto Sabdho untuk mengiringi syair bersifat onomatopoeais melukiskan suara perahu layar berlayar mengarungi air.
Di sini kembali terbukti kesaktian Ki Narto Sabdho dalam mandraguna melebur kaidah musik tradisional Barat dengan musik tradisional Jawa tanpa mengorbankan nilai-nilai ekstetikal nan adiluhur yang terkandung di dalam sukma kedua warisan kebudayaan dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.