JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, pendekatan cinta kasih penting diterapkan dalam menghadapi tahun politik.
Sebaliknya, kata dia, pendekatan yang bersifat keras dan adu domba harus dihindari.
"Pendekatan-pendekatan yang bersifat cinta kasih penting dilakukan. Pendekatan keras, kasar, bahkan adu domba hanya merugikan kita semua," ujar Moeldoko dilansir dari siaran pers KSP pada Selasa (13/12/2022).
Baca juga: Moeldoko: KUHP Hasil Revisi Merefleksikan Nilai-nilai Indonesia, Paradigma Modern
Moeldoko menyampaikan, demokrasi dan stabilitas politik harus berjalan seimbang dan bisa dikelola dengan baik.
Jika satu dari dua hal itu mendominasi, akan terjadi ketimpangan dan rawan memunculkan kerusuhan.
"Contohnya di Timur Tengah. Ketika demokrasi dan stabilitas tidak terkonsolidasi dan terjaga, yang terjadi justru situasi yang tidak kondusif," ujar Moeldoko.
"Saya berpengalaman menghadapai situasi seperti itu saat menjadi Panglima TNI," kata dia.
Pada Selasa, Moeldoko menerima audiensi Pengurus Wilayah Aceh Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia, di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko minta kepada jemaah Majelis Pengajian Tauhid Tasawuf Indonesia dan seluruh kalangan masyarakat ikut berkontribusi menciptakan tahun politik yang kondusif dengan penuh cinta kasih.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, butuh keterlibatan dan doa dari seluruh kalangan masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Moeldoko: Hentikan Ideologi Kekerasan, Stop Aksi Bom Bunuh Diri
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat Indonesia menjaga stabilitas politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Presiden meminta masyarakat menghindari gesekan, benturan, maupun adu domba politik.
"Saya titip sebentar lagi tahun depan kita akan masuk ke tahun politik. Karena bulan Februari 2024 ini tinggal setahun, ini akan ada pilihan legislatif, dan pilihan presiden dan wakil presiden," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada peresmian pembukaan acara Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak, yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden pada 29 November 2022.
"Saya titip, saya titip saya titip, kita semuanya menjaga stabilitas politik. Setuju? Jangan sampai ada yang gesekan. Hindari, jangan sampai ada yang benturan. Hindari. Jangan sampai ada yang apalagi mengadu domba. Hati2 sekali lagi," kata dia.
Jokowi menekankan, Indonesia terdiri dari 714 suku, sehingga dibutuhkan komitmen bersama menjaga stabilitas di tahun politik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.