JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, tak pernah lepas dari sorotan publik.
Sejak lama hubungan keduanya diisukan tak harmonis diduga karena berebut tiket pencalonan presiden 2024.
Kabar yang beredar, PDI-P ingin mencalonkan Puan, sang putri mahkota. Namun, elektabilitas anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu kalah jauh dari tingkat elektoral Ganjar.
Baca juga: Survei Indikator 3 Nama Capres: Ganjar Teratas, Prabowo Disalip Anies
Meski tak pernah terang-terangan menunjukkan seteru, namun, Puan berkali-kali melempar sindiran yang disinyalir ditujukan buat Ganjar.
Kendati demikian, belakangan keduanya tampak mesra. Ganjar pun membantah bahwa dirinya berkonflik dengan Puan.
Sudah bukan rahasia lagi Ganjar berkali-kali tak diikutsertakan dalam sejumlah acara PDI-P. Pada Mei 2021 lalu misalnya, Ganjar tak diundang di HUT PDI-P ke-48 yang digelar di Panti Marhaen Semarang, Jawa Tengah.
Acara sedianya digelar secara daring dan luring. Dalam susunan acara HUT PDI-P tertulis bahwa seluruh kepala dan wakil kepala daerah se-Jawa Tengah diundang, kecuali Ganjar.
Puan yang hadir di acara tersebut berpidato soal sosok pemimpin yang hanya gemar tampil di media sosial. Dia menyebut, sosok itu tak layak menjadi capres.
“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed (sosial media),” kata Puan, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Sederet Kode Jokowi soal Calon Pemimpin hingga Sinyal Dukungan untuk Ganjar dan Prabowo
Pernyataan serupa juga pernah Puan sampaikan di hadapan ribuan kader PDI-P di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, April lalu. Meski tak menyebut sosok yang dimaksud, Puan meminta kader PDI-P selektif memilih capres dan tak memilih tokoh yang hanya gemar tampil di medsos saja.
“Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan TV nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan, Selasa (26/4/2022).
Puan juga pernah bicara soal survei elektabilitas calon presiden. Ia meminta kader PDI-P tak terpengaruh survei berbagai lembaga.
Dia mengatakan, banyak survei yang menyebut sejumlah sosok punya elektabilitas tinggi dan potensial menjadi capres. Survei juga memetakan nama-nama tokoh yang elektabilitasnya masih rendah sehingga diprediksi sulit memenangkan pilpres.
Menurut Puan, survei itu bisa jadi benar. Namun, PDI-P punya jaringan dan perangkat yang tidak diperhitungkan oleh survei.
Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar dan Anies Naik, Prabowo Turun
“Sekarang ini kan banyak survei dan mengatakan yang tinggi (elektabilitasnya) si ABCDE. Yang tidak naik DEF dan tidak bisa maju 123," kata Puan, Sabtu (22/5/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.