Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Serahkan Dana Bangun Rumah untuk 647 Korban Gempa Bumi Cianjur

Kompas.com - 09/12/2022, 15:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan dana stimulan atau dana untuk membangun rumah kepada 647 warga Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, yang terdampak gempa bumi magnitudo 5.6 Cianjur, Jumat (9/12/2022).

Penyerahan itu dilakukan secara simbolis di Desa Nagrak kepada perwakilan warga pemilik rumah rusak sesuai kriteria masing-masing.

Suharyanto kembali mengingatkan kepada warga Desa Nagrak agar penggunaan dana stimulan 100 persen ini diprioritaskan untuk membangun rumah, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Update Bantuan Kemensos untuk Korban Gempa Cianjur, dari Makanan Minuman hingga Dapur Umum

Pemerintah melarang penggunaan dana tersebut di luar untuk pembangunan rumah.

“Kembali mengingatkan apa yang menjadi arahan Presiden kemarin, penggunaan dana stimulan ini harus betul-betul untuk membangun rumah,” kata Suharyanto dalam siaran pers, Jumat (9/12/2022).

Suharyanto menerangkan, rumah yang dibangun nantinya disesuaikan dengan rekomendasi dari Kementerian PUPR, yakni rumah tahan gempa bumi.

Sebab, Cianjur merupakan daerah yang rawan gempa bumi dan berada di zona merah.

“Nanti konstruksinya bagaimana dapat melihat apa yang direkomendasikan oleh Kementerian PUPR. Rumah tahan gempa bumi,” jelas Suharyanto.

Baca juga: BNPB Targetkan Seluruh Rumah Rusak di Cianjur Selesai Perbaikannya Juli 2023

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kedeputian Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, rumah rusak di Desa Nagrak tercatat ada sebanyak 647 unit.

Adapun bagi warga yang memiliki rumah rusak ringan diberikan dana stimulan sebesar Rp 15 juta, rumah rusak sedang Rp 30 juta dan rumah rusak berat Rp 60 juta.

Dana tersebut akan disalurkan secara bertahap melalui rekening Bank Mandiri.

Sementara dana yang disalurkan tersebut adalah sebesar 40 persen yang sisanya akan ditransfer bertahap. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penggunaan dana stimulan tidak sesuai aturan.

Secara keseluruhan, berdasarkan data BNPB hingga Kamis (8/12/2022) pukul 15.00 WIB, total rumah rusak tervalidasi sementara mencapai 55.391 rumah.

Baca juga: BNPB Targetkan Seluruh Rumah Rusak di Cianjur Selesai Perbaikannya Juli 2023

Rinciannya, rumah rusak berat tervalidasi mencapai 13.421 dari awalnya 12.956 unit, rumah rusak sedang menjadi 15.757 dari 15.196 unit, dan rumah rusak ringan menjadi 26.213 dari 25.256 unit.

Di sisi lain, ada pula infrastruktur yang rusak. Jumlah infrastruktur yang rusak ini pun bertambah dari jumlah sebelumnya.

Berdasarkan hasil verifikasi, sekolah yang rusak mencapai 540 unit. Lalu, tempat ibadah yang rusak mencapai 279 unit, dari sebelumnya 272 unit. Faskes yang rusak mencapai 18 bangunan, dan kantor sebanyak 17 bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com