JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengakui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan salah satu nama yang masuk bursa calon presiden di internal PAN.
Namun, ia menekankan, nama calon presiden yang bakal diusung oleh PAN belum mengerucut karena ada 9 nama yang masuk daftar bakal calon presiden dari partai tersebut.
"Saat ini nama Mas Ganjar termasuk yang populer di internal, tapi belum mengerucut, kan masih ada 9 nama lagi," kata Bima di Gedung Bidakara, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Isu Duet Ganjar-Erick, PAN: Termasuk 9 Nama yang Diajukan dalam Rakernas
Bima menegaskan, bursa calon presiden internal PAN masih dinamis dan belum ada satu nama yang ditetapkan.
Ia mengatakan, selain Ganjar, nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menteri BUMN Erick Thohir juga banyak mendapat dukungan di internal PAN.
"Dinamikanya masih panjang saya kira karena tiap daerah aspirasinya berbeda," kata Bima.
Ia menambahkan, nama-nama di atas tetap berpeluang diusung sebagai calon presiden meski Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyebut ketua umum partai dijadikan prioritas.
Baca juga: Zulhas Tak Larang Kader PAN Daerah Dukung Anies atau Ganjar, asalkan...
Bima mengatakan, dalam menentukan calon presiden, aksepbilitas oleh tiga partai anggota KIB merupakan salah satu syarat utama.
"Kata kuncinya akseptabilitas, nama yg diusung itu harus diterima oleh 3 partai. Ya artinya kalau ada satu usulan dari satu partai ya harus diterima sama yang lain," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sepakat dengan apra kadernya di Jawa Tengah yang mendukung Ganjar sebagai calon presiden.
"Jawa Tengah sudah memutuskan satu nama, Pak Ganjar Pranowo untuk diusung menjadi calon presiden dan wakil presiden yang disampaikan kepada DPP tadi,” kata Zulhas di Hotel Grasia, Semarang, Jumat (2/12/2022).
Zulhas menyebut, usulan kader PAN untuk mengusung Ganjar sebagai calon presiden muncul di hampir semua wilayah dan akan dibahas oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP).
“Tentu nanti mekanismenya kan kita sampaikan di DPP pada saatnya,” ucapnya usai acara bersama kader PAN se-Jateng.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.