Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah Lagi, Total Rumah Rusak akibat Gempa Cianjur Capai 55.391 Unit

Kompas.com - 08/12/2022, 18:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Daerah (Asda) II Kabupaten Cianjur, Budhi Rahayu Toyib melaporkan, total rumah rusak kembali bertambah, baik untuk kategori rumah rusak berat, rumah rusak sedang, dan rumah rusak ringan.

"Total rumah rusak tervalidasi sementara sampai hari ini pukul 15.00 WIB mencapai 55.391 rumah," ucap Budhi dalam konferensi pers update penanganan gempa Cianjur secara daring, Kamis (8/12/2022).

Rinciannya, rumah rusak berat tervalidasi mencapai 13.421 dari awalnya 12.956 unit, rumah rusak sedang menjadi 15.757 dari 15.196 unit, dan rumah rusak ringan menjadi 26.213 dari 25.256 unit.

Baca juga: Bantu Korban Gempa di Cianjur, Mitra Jaya Group Salurkan Bantuan Senilai Rp 250 Juta

Di sisi lain, ada pula infrastruktur yang rusak. Jumlah infrastruktur yang rusak ini pun bertambah dari jumlah sebelumnya.

Berdasarkan hasil verifikasi, sekolah yang rusak mencapai 540 unit. Lalu, tempat ibadah yang rusak mencapai 279 unit, dari sebelumnya 272 unit.

"Faskes yang rusak mencapai 18 bangunan, dan kantor sebanyak 17 bangunan. Kecamatan terdampak 16 kecamatan terdiri dari 169 desa," ungkap Budhi.

Baca juga: Pengungsi Mulai Terjangkit Berbagai Penyakit, PT Pharos Indonesia Sumbang Obat-obatan untuk Korban Gempa Cianjur

Kemudian, sebanyak 8 orang korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, belum ditemukan hingga Kamis (8/12/2022).

Dia menyampaikan, tim SAR (search and rescue) belum berhasil menemukan 8 orang tersebut sehingga jumlah korban meninggal tidak bertambah sejak beberapa waktu lalu, yakni tetap 334 jiwa.

Memang, pencarian masif telah dihentikan oleh tim SAR sejak Selasa, 6 Desember 2022. Namun, tim SAR tetap menyiagakan tim hingga berakhirnya masa tanggap darurat pada 20 Desember 2022.

"Hanya metodenya saja pencarian yang diubah," ucap Budhi.

Baca juga: Jokowi Minta TNI dan Polri Bantu Warga Cianjur Bersihkan Puing-puing Usai Gempa

Kemudian, korban luka berat juga tidak bertambah, yakni tetap 593 orang. Namun, ada penurunan jumlah korban luka berat yang dirawat di seluruh RS Cianjur, dari 44 orang menjadi 41 orang.

Adapun titik pengungsian juga tidak ada perubahan. Menurut hasil survei yang sudah tervalidasi hingga pukul 15.00 WIB, terdapat 494 titik pengungsian, dengan rincian 375 titik pengungsian terpusat dan 119 titik pengungsian mandiri.

Jumlah kepala keluarga (KK) yang disurvei sebanyak 41.166 KK.

"Jumlah total pengungsi 114.683 jiwa, yaitu laki-laki 54.781 jiwa, perempuan 59.902 jiwa, penyandang disabilitas 147 jiwa, ibu hamil sejumlah 1.640 jiwa, dan lansia 7.453 jiwa," jelas Budhi.

Sebagai informasi, gempa bumi mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022). Hingga kini, sudah ada 403 kali gempa susulan yang didata oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com