Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2022, 20:20 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengenang sulitnya membuat pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Agus Sujatno atau Agus Muslim, insyaf dan mengaku salah.

Pada 2017, Agus Sujatno pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan karena terlibat kasus terorisme. Agus kala itu dihukum penjara 4 tahun dan bebas pada 2021.

Awalnya, Boy menyampaikan bahwa Agus adalah napi terorisme (napiter) yang menolak dilakukan deradikalisasi.

"Yang bersangkutan memang termasuk kategori napiter yang tidak kooperatif dan menolak program deradikalisasi," ujar Boy saat dimintai konfirmasi, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Sosok Agus Sujatno, Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar, Pembuat Bom Cicendo Tahun 2017

Boy mengakui bahwa mengubah pola pikir penganut paham ideologi terorisme memang tidak mudah.

Agus tidak kooperatif saat dilakukan deradikalisasi sehingga ditempatkan di tempat khusus di Nusakambangan.

"Dampaknya yang bersangkutan juga ditempatkan di tempat khusus selama di lapas," ucapnya.

Baca juga: Mahfud Minta Densus 88 Waspada Usai Polsek Astanaanyar Dibom

Kemudian, Boy menyebut, pelaku tindak pidana terorisme memang berbeda dengan pelaku tindak pidana kejahatan umum.

Menurutnya, pelaku kejahatan pidana umum relatif mudah menyadari kesalahan mereka. Sementara, kata Boy, teroris tidak mudah mengakui kesalahannya.

"Tidak semudah itu mereka insyaf dan mengakui kesalahannya, dan bahkan ingin mencari kematian," imbuh Boy.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Agus Sujatno Baru Setahun Bebas dari Penjara

Diberitakan sebelumnya, terjadi ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dalam kejadian ini, pelaku bom bunuh diri atas nama Agus Sujatno tewas. Sementara, satu orang polisi juga tewas karena ledakan tersebut.

Adapun Agus masuk ke dalam Polsek Astanaanyar dengan membawa senjata tajam.

Saat menghampiri polisi yang sedang berkumpul melaksanakan apel, bom meledak dari tubuh Agus Sujatno.

Agus Sujatno pembuat bom panci Cicendo

Agus Sujatno pernah berperan dalam aksi terorisme oleh Yayat Cahdiyat di Taman Pandawa dan aksi baku tembak di Kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung pada 27 Februari 2017.

Agus Sujatno terlibat sebagai pembuat bom berhasil ditangkap di Gang Libra, Perumahan Bentang Asri, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

Saat penggeledahan ditemukan sejumlah barang, yaitu satu buah ransel berisi rangkaian bom TATP Paralel, yang ada di dalam tas pinggang dengan menggunakan power baterai ABC 9 Volt.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus saat itu mengatakan, selain bom tersebut, ditemukan juga dua botol pembersih lantai untuk campuran pembuatan TATP dan satu bilah sangkur merk Rambo.

"Untuk bom bunuh diri," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com, Senin (13/3/2017).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com