JAKARTA, KOMPAS.com - Muncul isu rujuk antara Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menghadapi kontestasi Pemilu 2024. Keduanya bahkan saling merayu untuk bergabung dalam koalisi.
Sebenarnya, sejauh ini Partai Gerindra dan PKS memiliki pilihannya masing-masing untuk menghadapi Pemilu 2024.
Gerindra sudah resmi mengusung koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sedangkan PKS merapat ke Partai Nasdem dan Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan.
Baca juga: Soal Isu Rujuk Koalisi, PAN Justru Tawarkan Gerindra-PKS Gabung KIB
Bersama PKB, Gerindra hendak mendukung ketua umum mereka, Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres).
Hal tersebut tentu berbeda dengan Koalisi Perubahan yang hampir memutuskan Anies Baswedan maju sebagai capres 2024.
PKS pun merayu Gerindra agar bergabung ke Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies lantaran mereka selalu mendukung pilihan Gerindra sebelum ini.
Juru Bicara PKS M Kholid mengatakan, pihaknya mengajak Partai Gerindra untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang sedang dijajaki oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
"Tentu, Koalisi Perubahan juga inklusif, membuka peluang bergabungnya partai-partai lain, termasuk Gerindra," ujar Kholid saat dimintai konfirmasi, Senin (5/12/2022).
Kholid menyebut, peluang PKS dengan Gerindra untuk berkoalisi masih terbuka.
Namun, Kholid menyinggung bahwa posisi saat ini berbeda dengan tahun 2014 dan 2019.
"Kalau 2014 dan 2019 kami kan sudah pernah mendukung Pak Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Gerindra, nah untuk 2024 saatnya bergantian," ujar dia.
Baca juga: PKS: 2014-2019 Kami Dukung Pak Prabowo Ketum Gerindra, Sekarang Gantian
Kemudian, Kholid memaparkan arti "bergantian" yang dia maksud. Dia ingin agar Gerindra yang gantian mendukung pilihan PKS nantinya.
"Giliran Gerindra yang kami ajak untuk ikut pilihan dari PKS nanti jika nanti Koalisi Perubahan jadi dideklarasikan. Ya arahnya kita menuju terbentuknya Koalisi Perubahan," kata Kholid.
Kemudian, Kholid mengingatkan Partai Gerindra bahwa mereka punya pengalaman sukses dalam mengusung Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kini, Anies menyatakan dirinya siap maju sebagai calon presiden (capres). PKS pun mengajak Gerindra bergabung bersamanya untuk mendukung Anies di Pilpres 2024.
"PKS dan Gerindra punya cerita sukses berkoalisi mengusung Anies Baswedan di DKI Jakarta," ujar Kholid.
Walau begitu, kata Kholid, PKS tetap menghormati keputusan Gerindra yang ingin mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Jika Gerindra berubah pikiran dan ingin punya alternatif pilihan ke depan, tangan kami selalu terbuka buat sahabat lama untuk bergabung bersama Koalisi Perubahan," kata dia.
Pihak Partai Gerindra angkat bicara soal kabar bakal rujuknya PKS dalam membangun koalisi.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Gerindra justru tidak pernah mengenal istilah rujuk dengan PKS.
"Ya kalau sebenarnya kan kita enggak pernah apa ya, kalau rujuk kan pernah cerai. Kita kan enggak pernah cerai," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Baca juga: Dikabarkan Bakal Rujuk dengan PKS, Gerindra: Kita Enggak Pernah Cerai
Wakil Ketua DPR itu kemudian mengatakan bahwa tidak ada istilah cerai dalam partai politik.
Sebaliknya, dia melihat semua partai politik bersahabat atau berteman.
"Komunikasi juga masih sering dilakukan, apalagi di DPR ini ya. Di DPR, semua partai politik berkomunikasi dengan baik saya rasa," kata dia.
Di sisi lain, Dasco menyadari bahwa ada pro dan kontra terhadap rencana koalisi Gerindra-PKS.
Menurut dia, hal itu biasa dan dianggap sebagai dinamika politik yang terjadi.
"Sehingga, apa yang disampaikan dan apa yang terjadi kita anggap ya sebagai bumbu-bumbu daripada pesta demokrasi kita," tutur Dasco.
Dasco pun mengajak balik PKS untuk bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB.
"Kalau ada yang mau bergabung, ya mengajak kita bergabung, ya kita balik saja, kenapa enggak ikut gabung bersama kami?" kata Dasco.
Dasco mengatakan, hingga kini, Partai Gerindra tetap komitmen menjadikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden pada Pemilu 2024.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.