Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Gempa Cianjur Didominasi Anak di Bawah 16 Tahun

Kompas.com - 05/12/2022, 20:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, didominasi oleh anak-anak di bawah 16 tahun.

Data agregasi 280 korban jiwa dari total 334 korban jiwa per Senin (5/12/2022) menunjukkan, sebanyak 21 persen korban gempa merupakan balita, dan 23 persen adalah anak berusia 6-16 tahun.

Bila digabung dengan kategori anak-anak, totalnya mencapai 44 persen.

"Kita lihat distribusi korban jiwa kita punya data agregasi 280 korban dari 334 (orang), itu 21 persen balita di bawah 5 tahun, anak 6-16 tahun 23 persen. Jadi kalau kita gabung anak di bawah 16 tahun itu 44 persen hampir setengahnya," kata Abdul dalam disaster briefing secara daring, Senin.

Baca juga: Pemkab Cianjur Pastikan Bantuan buat Renovasi Rumah Korban Gempa Cianjur Tersalur Kamis 9 Desember

Adapun orang dewasa berusia 17-59 tahun mencapai porsi 36 persen, sementara lansia di atas 60 tahun sekitar 20 persen.

Abdul mengatakan, korban banyak didominasi anak-anak ini dipengaruhi karena gempa bumi terjadi saat jam pelajaran berlangsung, atau tepatnya pada Senin (21/11/2022) siang.

"Kita lihat cukup banyak fasilitas pendidikan yang rusak. Ada 525 fasilitas pendidikan yang rusak, dan gempa terjadi pukul 13.21 WIB, waktu sekolah," beber dia.

Hal ini kata Abdul, perlu menjadi perhatian semua pihak. Apalagi, gempa bumi di kawasan Cianjur, memiliki sejarah terjadi selang 20 tahun sekali.

"Ketika gempa terjadi siang hari atau pada saat sekolah berlangsung, kalau kita tidak bisa jamin kekuatan bangunan sekolah kita, madrasah, SMP, ini mungkin peluang jatuhnya korban cukup besar. Ini menjadi concern kita," ucap Abdul.

Baca juga: Update Korban Gempa Cianjur: 334 Jiwa Meninggal, 8 Orang Masih Hilang, 593 Orang Luka Berat

Selain anak-anak, korban gempa juga didominasi oleh perempuan. Dilihat berdasarkan persentasenya, sebanyak 265 korban dari total 334 korban, 58 persen merupakan perempuan.

Sedangkan sisanya, yakni 42 persen, merupakan laki-laki.

"Ini mencirikan ketika terasa guncangan, mungkin kaum pria bisa merespons dengan cepat. Sedangkan kaum perempuan butuh waktu atau melihat anak, dan lain-lain. Hal seperti ini perlu jadi perhatian, supaya kita bisa meminimalisasi korban kejadian yang pasti berulang ini," jelas Abdul.

Sebagai informasi, jumlah korban meninggal dari gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, sebesar 334 jiwa hingga Senin (5/12/2022).

Artinya, tidak ada tambahan korban jiwa karena hasil pencarian korban hilang belum membuahkan hasil. Sejauh ini, masih ada 8 orang yang belum ditemukan.

Baca juga: KPU Klaim Verifikasi Faktual Anggota Parpol di Cianjur Lancar

Sementara itu, korban luka berat 593 orang. Jumlah korban luka berat yang dirawat di rumah sakit di seluruh Cianjur mencapai 44 orang. Jumlah korban jiwa ini berkurang dari sebelumnya 49 orang.

Titik pengungsian pun tidak ada perubahan. Menurut hasil survei yang sudah tervalidasi hingga pukul 15.00 WIB, terdapat 494 titik pengungsian, dengan rincian 375 titik pengungsian terpusat dan 119 titik pengungsian mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com