JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia menunjukan elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) telah menyalip elektabilitas Prabowo Subianto.
Survei yang berlangsung 30 Oktober hingga 5 November itu menunjukan tingkat elektoral Anies berada di posisi kedua dengan raihan 32,2 persen.
Sedangkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu adalah 23,9 persen.
Baca juga: JEO: Jejak 5 Tahun Kepemimpinan Anies di Jakarta
Menanggapi hasil itu, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie menilai ada keinginan masyarakat untuk memilih figur capres baru.
Menurutnya pilihan itu akhirnya jatuh pada Anies.
“Rakyat sangat kelihatan ingin presiden baru yang berbeda. Bibit, bobot, bebet yang lebih unggul untuk menghadapi tantangan yang lebih kompleks,” ujar Effendi dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).
Di sisi lain, Effendi melihat peningkatan elektabilitas Anies juga merupakan hasil kerja Partai Nasdem.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Turun, Sebagian Pendukung Beralih ke Anies
Sebab akhir-akhir ini, Nasdem dan Anies kerap melakukan safari politik ke berbagai wilayah.
“Mungkin sekali dan indikasinya jelas. Kehadiran Anies disambut antusias setiap datang ke daerah, setiap bertemu rakyat,” ujar Effendi.
“Langkah Nasdem mendampingi bersilaturahim dengan rakyat dan tokoh-tokoh di daerah,” sambung dia.
Ditanya soal segmentasi konstituen, Effendi mengaku tak ingin memberi batasan.
Baca juga: Survei Indikator: Deklarasi Capres Nasdem Dongkrak Elektabilitas Anies Baswedan
Ia menuturkan Anies dan Nasdem ingin mengambil semua segmentasi konstituen untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Sasarannya ya semua rakyat, laki-laki, perempuan, tua, muda, lintas suku, pulau, agama, kepercayaan, hobi, profesi, dan lintas afiliasi politik mereka,” tandas dia.
Diketahui dalam jajak pendapat Indokator Politik November 2022, elektabilitas Anies mengalami peningkatan dibandingkan survei September 2022.
Baca juga: Kedatangan Anies Baswedan ke Riau Masih Terkendala Izin Keramaian
Kala itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memperoleh elektabilitas 25,7 persen
Sedangkan elektabilitas Prabowo mengalami penurunan sebesar 5,2 persen dibandingkan survei September 2022. Saat itu ia memperoleh elektabilitas 29,1 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.