JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memaparkan soal situasi kondisi di tingkat global, regional dan nasional saat ini.
Hal itu disampaikannya dalam paparan visi misi sebagai calon Panglima TNI saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, di Komisi I DPR, Jumat (2/12/2022).
"Ini kami mulai dari penilaian situasi strategis. Pada tataran global, geopolitik dunia masih dihadapkan pada kemajuan teknologi informasi dan digital beserta dampaknya," kata Yudo dalam ruang rapat Komisi I DPR, Jumat.
Baca juga: Yudo Margono Beberkan Kriteria Calon KSAL, Dipastikan Bintang 3
Yudo menambahkan, terdapat konflik kepentingan dan kompetisi kekuatan negara-negara besar dalam tataran situasi global.
Situasi itu juga dilihat Yudo dari adanya konflik terbuka Rusia-Ukraina.
Di sisi lain, situasi global juga dihadapkan pada persaingan dagang dan investasi, dampak perubahan iklim, wabah penyakit dan biosecurity, serangan siber serta ada potensi ancaman kelangkaan pangan maupun energi.
"Pada lingkup regional, potensi instabilitas kawasan Asia Pasifik mengemuka sebagai akibat dari adanya ketegangan dan kehadiran kekuatan asing di wilayah Laut China Selatan," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti situasi konflik di Semenanjung Korea, dan potensi konflik antara Tiongkok dan Taiwan yang mengemuka akhir-akhir ini.
Baca juga: Kapolri Bocorkan Perintah Jokowi yang Bikin Dirinya Dampingi KSAL Yudo Margono Fit and Proper Test
Di samping itu, lanjut Yudo, terdapat pula penguatan kerja sama keamanan antara Amerika Serikat, Australia, India dan Jepang.
Kemudian, munculnya aliansi Kaukus antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat untuk mengimbangi strategi belt and root inisiatif China.
Selanjutnya, pada tataran nasional, secara umum kondisi keamanan Indonesia disebut cukup stabil. Namun, kata Yudo, hal itu masih diwarnai oleh beberapa isu menonjol.
"Mulai dari gangguan keamanan di daerah tertentu, rencana pembangunan IKN, dinamika situasi politik jelang pesta demokrasi 2024, kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok, serta percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.