Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Masa Depan Indonesia, Mahfud MD Singgung Stabilitas Politik Era Soeharto

Kompas.com - 02/12/2022, 13:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyinggung soal stabilitas keamanan dan politik di era Orde Baru yang dipimpin Presiden ke-2 RI Soeharto.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara Kompas 100 CEO Forum di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Awalnya, Mahfud MD menyinggung soal situasi politik, hukum, dan keamanan Indonesia pada 2023.

Kemudian, ia menjelaskan pada 2030 mendatang Indonesia akan berusaha naik dari negara pendapatan menengah ke tinggi.

Baca juga: Singgung soal Mafia, Mahfud MD: Aparat Keamanan dan Penegak Hukum Harus Dibenahi Jelang Pemilu

Selanjutnya, pada 2045 juga disebutkan bahwa Indonesia diproyeksikan menjadi satu dari lima kekuatan ekonomi dunia.

Untuk mewujudkannya, Mahfud mengatakan diperlukan adanya stabilitas politik.

"Nah saudara sekalian, berdasarkan ini, maka apapun itu memerlukan pengawalan, ini jaminan, stabilitas politik dan penegakan hukum itu mutlak," ujar Mahfud MD.

"Ketika Pak Harto (Soeharto) dulu membangun Orde Baru dari porak-poranda Orde lama. Itu yang pertama ditekankan itu stabilitas politik. Karena kalau stabilitas politik tak ada, endak bisa orang mau investasi, mau usaha, kemudian keamanan juga tidak bisa," katanya lagi.

Baca juga: Penjelasan Mahfud soal Pertemuannya dengan Ganjar Pranowo

Merujuk kepada pengalaman itu, Mahfud menekankan bahwa politik dan keamanan itu menjadi pengawal dari semua.

"Jadi, kalau politik dan keamanan tidak mampu mengawal ini akan gagal kira-kira," ujarnya.

Mahfud lantas membahas soal potret politik, hukum, dan keamanan berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada 2022.

Hingga Februari 2022, kepercayaan publik terhadap pemerintah mencapai 76 persen.

Baca juga: Mantan Hakim Agung Sebut Mahfud MD Belum Lakukan Perintah Jokowi Reformasi Bidang Hukum

"Tertinggi sepanjang pemerintahan Presiden Jokowi, itu di awal tahun ini. Kemudian, politik dan keamanan itu jauh lebih tinggi lagi. Politik dan keamanan itu di atas rata-rata semuanya paling tinggi," kata Mahfud.

"Tapi, di bulan Juni itu turun menjadi 73 persen, dan sekarang naik lagi jadi 74 persen. Lebih dari 74 persen," ujarnya lagi.

Merujuk kepada hal itu, menurut Mahfud, strategi untuk menjaga stabilitas politik, hukum dan keamanan adalah cerdik dan waspada mengelola pemerintahan.

"Harus cerdik dan waspada dengan tata kelola pemerintah yang baik. Lalu, Indonesia tentang ini semua ada dalam tujuh langkah yang digariskan mencapai itu, masalah politik hukum dan keamanan ditulis di nomor dua," kata Mahfud MD.

Baca juga: Mahfud Harap Komisioner Komnas HAM Melanjutkan Semangat Memperbaiki HAM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com