Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Pakar DPW Nasdem Beberkan Panjangnya Proses Tentukan Anies Jadi Capres 2024

Kompas.com - 02/12/2022, 08:43 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pakar DPW Partai Nasdem Jawa Barat Nur Amalia mengatakan, pencalonan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) oleh partainya tidak instan.

Amalia menjelaskan, ada proses panjang yang Nasdem lakukan sebelum mendeklarasikan Anies pada 3 Oktober 2022 silam.

"Proses pencalonan Pak Anies bukanlah suatu proses yang instan, namun sudah melalui proses yang panjang jauh sebelum dilakukan (permintaan pendapat) melalui DPW," ujar Amalia saat ditemui di Hotel Grand Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2022).

Amalia mengatakan, sebelum bulan Oktober 2022, sebenarnya di internal Nasdem sudah diberitahu bahwa mereka akan mendeklarasikan bakal capres pada Juni atau Juli 2022.

Baca juga: Nasdem Klaim Rakyat Indonesia Tersakiti jika Izin Safari Politik Anies di Aceh Dicabut karena Alasan Politik

Saat itu, setiap DPW Nasdem diminta untuk mengirim nama-nama capres yang menurut mereka terbaik.

"Itulah hasil yang terbaik dari yang terbaik. Dari DPW mengirimkan tiga nama dan yang terbanyak memang namanya Pak Anies," kata Amalia.

Kemudian, Amalia mengungkapkan, Nasdem selalu mencari pemimpin dengan melihat terlebih dahulu rekam jejak sebelumnya.

Anies Baswedan, kata Amalia, dilirik Nasdem karena pernah memimpin satu level di bawah presiden yang mengurus negara, yakni provinsi.

Baca juga: Klaim Nasdem: Semakin Banyak Diserang, Semakin Naik Elektoral Anies

Ia menyebut Anies Baswedan berhasil membuktikan bahwa ia mampu dengan memimpin DKI Jakarta selama lima tahun.

"Nasdem ini agak berbeda dengan partai yang lain ya. Kita selalu concern kepada upaya konsolidasi bagaimana kita menghadapi 2024 dan bagaimana kita menghadapi realitas kehidupan masyarakat saat ini," ujar Amalia.

"Jadi, kalau dibilang tadi saya berkali-kali mengatakan Nasdem ini bukan hanya sekadar partai politik peserta pemilu. Tetapi Nasdem ini adalah partai politik yang menjadi kendaraan untuk gerakan perubahan," katanya lagi.

Partai Nasdem diketahui resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan mereka usung pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Survei Indikator: Pendukung AHY Lebih Banyak Pilih Anies Baswedan sebagai Capres

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengungkapkan, alasan partainya mengusung Anies adalah karena eks Gubernur DKI Jakarta itu dinilai sebagai sosok terbaik.

"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best? (mengapa tidak yang terbaik?)," kata Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, pada 3 Oktober 2022.

Surya Paloh mengatakan, pikiran-pikiran Anies Baswedan sejalan dengan apa yang diyakini Nasdem, baik secara makro maupun mikro.

Ia berharap Indonesia menjadi negara yang lebih bermartabat dan mampu membentuk karakter bangsa sejati, jika Anies terpilih menjadi presiden. 

Sebab, kata dia, suksesnya perjalanan negeri bukan hanya dilihat dari pembangunan fisik semata, tetapi juga terbentuknya karakter anak-anak bangsa.

"Maka, tugas utama Anies nantinya melihat kembali sejauh mana nilai harkat dan martabat kehidupan kebangsaan kita, yang sudah berhasil untuk diteruskan, yang belum berhasil untuk diperbaiki," ujar Surya Paloh.

Baca juga: Elektabilitas Masih Rendah, Nasdem Tak Bertumpu pada Anies untuk Tingkatkan Elektoral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com