JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja meminta jajarannya di tingkat provinsi memperbanyak model pelatihan dan simulasi untuk panitia pengawas pemilu tingkat kecamatan (panwascam).
Adapun seleksi panwascam telah dilakukan pada 21 September-26 Oktober 2022. Total, ada 21.690 tenaga panwascam yang direkrut Bawaslu untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Bagja menyebutkan, pelatihan dan simulasi yang dimaksud yaitu untuk memperbanyak praktik-praktik langsung bagi jajaran panwascam terkait tugas dan fungsinya.
"panwascam (harus) dilatih untuk praktik langsung, (seperti) praktik mediasi (penyelesaian sengketa) di lapangan, praktik menghentikan kampanye jika jadwal telah selesai," ujar Bagja dikutip situs resmi Bawaslu RI, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Ungkap Sejumlah Masalah Rekrutmen panwascam, Bawaslu: Ada yang Dicatut Parpol
Bagja menegaskan bahwa pelatihan dan simulasi langsung sangat penting bagi anggota panwascam agar siap bertugas di medan laga yang sesungguhnya, yaitu Pemilu 2024.
Bagja memberi contoh seperti menghentikan kampanye yang telah usai waktunya. Tindakan panwascam pada tahap tersebut dinilai krusial untuk mencegah konflik.
"Bagaimana caranya menghentikan kampanye yang benar? Pertama, menghubungi panitia kampanyenya, siapa PIC-nya, siapa parpolnya, 15 menit terakhir diingatkan, 15 menit setelah berakhir diingatkan kembali, kalau tidak mencukupi, atau kalau sudah 'crowded' sekali sama panwascamnya ditarik sehingga tidak terjadi konflik," ungkap Bagja.
Bagja juga meminta Pusat Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan (Puslitbangdiklat) Bawaslu mengakomodir materi untuk pelatihan dan simulasi anggota panwascam ini.
Baca juga: Diduga Terlibat Partai Politik, Seorang panwascam Lhokseumawe Batal Dilantik
Dia meyakini, modul untuk pelatihan dan simulasi bisa dibuat Puslitbangdiklat untuk meningkatkan kemampuan serta pemahaman anggota panwascam.
"Jadi kami ingatkan teman-teman melakukan itu (pelatihan dan simulasi) ke depan sehingga pelatihan panwascam menjadi lebih baik lagi," kata Bagja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.