Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Memanas, Koalisi Gerindra-PKB Diprediksi Jadi yang Pertama Bubar Sebelum Pilpres

Kompas.com - 25/11/2022, 05:35 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai, soliditas koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih rendah.

Melihat dinamika yang terjadi antara kedua partai belakangan ini, koalisi tersebut diprediksi bubar sebelum Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 digelar.

"Karena tingkat soliditas yang paling rendah itu ada di PKB dan Gerindra, maka sangat memungkinkan mereka menjadi koalisi yang pertama kali terpecah," kata Ray kepada Kompas.com, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Gonjang-ganjing Koalisi Pilpres 2024: Setelah Nasdem-Demokrat-PKS, Kini Gerindra-PKB Memanas

Menurut Ray, secara umum koalisi partai politik saat ini masih sangat cair. Bongkar pasang kongsi masih sangat mungkin terjadi.

Namun, dari tiga poros yang mungkin terbentuk, tingkat soliditas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) milik Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dianggap yang paling kuat.

Di posisi menengah ada Nasdem-Demokrat-PKS yang meski hingga kini belum juga meresmikan koalisi, tetapi terus mematangkan rencana kerja sama.

Sementara, tingkat soliditas koalisi Gerindra-PKB dinilai fifty-fifty, 50 persen mungkin berhasil dan 50 persen sisanya berpotensi bubar. Ray menduga, koalisi Gerindra-PKB dibentuk hanya sebagai sekoci kalau-kalau kedua partai gagal merapat ke poros-poros lain.

"Memang koalisi ini terlihat terlalu dipaksakan sebetulnya," ujarnya.

Baca juga: PKB yang Ogah Cerai dari Gerindra di Tengah Isu Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Jika Gerindra punya peluang bekerja sama dengan PDI Perjuangan pada pemilu mendatang, menurut Ray, tak masalah bagi partai pimpinan Prabowo Subianto itu untuk meninggalkan PKB.

Sebab, dibandingkan PKB, PDI-P punya basis massa yang jauh lebih besar. Apalagi, jika kelak Prabowo dipasangkan dengan kader partai banteng yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, peluang kemenangannya di pilpres diprediksi lebih besar.

Bukan tanpa alasan, Ganjar mengantongi elektabilitas tinggi baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Bahkan, tingkat elektoral Ganjar menurut survei berbagai lembaga mengungguli Prabowo.

Sekalipun kelak Prabowo "hanya" mendapat kursi calon RI-2 dan kursi capres diberikan untuk Ganjar, Ray menduga, itu tak akan menjadi soal buat Gerindra.

"Bagi Gerindra, apa pun ceritanya partai ini harus punya capres atau cawapres. Karena itu salah satu cara mereka untuk menjadikan partai ini sebagai bahan perbincangan di 2024," kata Ray.

"Kalau mereka tidak mencalonkan sama sekali baik di capres maupun cawapres, partainya juga tidak akan kelihatan," tuturnya.

Ray menduga, PKB akan tetap bertahan di koalisi seandainya Gerindra pada akhirnya bekerja sama dengan PDI-P. Meski kini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tampak gusar karena isu duet Prabowo-Ganjar, ia dan partainya diprediksi bakal merapat ke poros yang punya peluang paling besar untuk menang.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com