Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Cianjur, BMKG Sebut Gempa Susulan Berhenti 4 Hari Lagi

Kompas.com - 22/11/2022, 19:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa susulan pasca-gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, kemungkinan berhenti sekitar empat hari lagi.

Hal ini berdasarkan hasil perhitungan BMKG terkait gempa susulan yang kemungkinan terjadi pasca gempa magnitudo 5,6 di Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang.

"BMKG memperhitungkan kurang lebih 4 hari lagi Insya Allah gempa-gempa tersebut sudah makin berkurang. Insya Allah berhenti lah. Insya Allah, doa kita demikian dari hasil tren perhitungan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring, Selasa (22/11/2022).

Dwikorita mengungkapkan, gempa susulan memang biasanya semakin melemah pasca gempa utama.

Baca juga: Penjelasan Roberth Rouw soal Tertawa Saat Kepala BMKG Berlindung di Bawah Meja Saat Gempa

Sebagian besar gempa susulan tidak terasa, meski hingga pukul 17.00 WIB, BMKG memonitor sudah terjadi gempa susulan sebanyak 145 kali.

Gempa susulan terbesar tercatat memiliki magnitudo 4,2 dan yang paling kecil magnitudo 1,2.

"Tidak perlu dicemaskan, karena gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, yang bisa mencatat adalah alat," ujar Dwikorita.

Potensi bencana ikutan

Kendati demikian, Dwikorita mengimbau masyarakat agar tetap hati-hati dengan adanya bencana ikutan pasca-gempa yang terjadi saat musim hujan, yakni longsor dan banjir bandang.

Apalagi saat ini, Indonesia memasuki musim hujan. Khusus wilayah Jawa Barat, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Desember sehingga wilayah ini relatif tidak memiliki musim kemarau.

"Jawa Barat ini relatif tidak memiliki musim kemarau, jadi hujan terus, sehingga perlu disiapkan diwaspadai adanya potensi, potensi bencana ikutan seperti longsor," kata Dwikorita.

Baca juga: BMKG: Gempa di Cianjur Bisa Berulang 20 Tahun Lagi

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat menghindari lereng dan bantaran sungai.

Dwikorita juga meminta pemerintah membersihkan tanah-tanah yang berada di lereng atas untuk meminimalisir banjir.

"Langkah yang mendesak itu adalah mengendalikan onggokan tanah material ataupun kayu-kayu yang menutupi aliran sungai di lereng atas," ujarnya.

Sebagai informasi, gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur pukul 13.21 WIB pada Senin (21/11/2022).

Gempa dengan magnitudo 5,6 itu mengakibatkan 268 korban meninggal dunia serta 1.083 lainnya mengalami luka-luka.

Selain itu, gempa juga berdampak pada ratusan rumah rusak berat dan ribuan orang mengungsi.

Baca juga: 6 Instruksi Jokowi untuk Bantu Korban Gempa Cianjur: Janjikan Bantuan hingga Proses Evakuasi

Kita semua turut berduka, atas apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di area gempa Cianjur. Mari bantu mereka dengan apapun kita mampu, bantuan doa dan donasi akan sangat bermanfaat bagi mereka.

Uluran tangan Anda dapat disalurkan melalui link: bit.ly/bantukorbancianjur #MariBersamaBerdonasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com