JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan bahwa partainya menghargai pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang mengancam akan membentuk komposisi baru jika Prabowo berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Tidak mempersoalkan pernyataan pria yang karib disapa Cak Imin itu, Budi menegaskan komitmen Gerindra berkoalisi dengan PKB hingga kini.
"Intinya kami menghormati dan kami komitmen apa yang tertuai dengan perjanjian politik ini," kata Budi ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Budi mengungkapkan, pernyataan Cak Imin itu menunjukkan bahwa setiap partai memiliki pandangan tertentu dalam menyikapi suatu isu.
Baca juga: Waketum Gerindra: Banyak Tokoh yang Layak Dampingi Prabowo, Tak Tertulis pada Satu Orang
Menurutnya, Gerindra menghormati pernyataan Cak Imin tersebut.
Ia menambahkan, setiap partai juga memiliki mekanisme masing-masing untuk menentukan posisi final terkait pencapresan.
"Jadi, ya itu kita lihat lah perkembangannya (pencapresan) seperti apa," ujar Budi.
Juru Bicara Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra ini mengatakan, penentuan pasangan calon (paslon) koalisi Gerindra-PKB akan dibahas pada Desember 2022 atau awal Januari 2023.
Ia meyakini, kerja sama Gerindra-PKB akan terus berjalan hingga Pemilu 2024.
"Ya kita menjalankan kerjasama itu dengan asas saling menghormati, saling menghargai dan saya rasa seperti yang telah disepakati ya itu kan nanti ada pembahasan matang. Saya rasa antara ketua umum partai Gerindra Pak Prabowo juga ketua umum PKB Pak Muhaimin juga kan ada pembahasan lebih lanjut ya," pungkasnya.
Baca juga: Tanggapi soal Prabowo-Ganjar untuk Pilpres 2024, Gerindra Singgung soal Waktu
Diketahui sebelumnya, PKB mengancam akan membentuk komposisi baru apabila Prabowo berpasangan dengan Ganjar Pranowo di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar berduet)," kata Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin.
Meski begitu, Cak Imin tak membeberkan komposisi yang dimaksud saat ditanya.
Wakil Ketua DPR itu juga irit bicara ketika ditanya soal apakah ia legowo bila tak berpasangan dengan Prabowo. Termasuk, saat ditanya mengenai peluang PKB keluar dari koalisi yang sudah dibangun.
Diketahui, Gerindra dan PKB telah resmi membentuk koalisi. Kendati demikian, hingga kini koalisi tersebut belum mengumumkan siapa pasangan capres-cawapres yang akan diusung kelak.
Sekalipun, masing-masing partai telah mendeklarasikan ketua umumnya untuk menjadi capres.
Baca juga: Respons Gerindra Saat Cak Imin Ancam Bentuk Komposisi Baru jika Prabowo Duet dengan Ganjar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.