JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan duka mendalam atas korban meninggal dengan musibah gempa Cianjur.
"Simpati kami juga bagi korban luka-luka, semoga tertangani secara medis dengan baik serta diberi kesembuhan dan segera pulih kembali," tutur Haedar dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Kejadian tersebut, kata Haedar, tentu merupakan suatu kehilangan dan musibah bagi keluarga korban bencana alam.
Gempa ini juga sekaligus menjadi musibah bagi masyarakat Jawa Barat dan bangsa Indonesia.
Baca juga: Evakuasi Korban Gempa Cianjur, Polri Sebut 90 Persen Korban Tewas Sudah Teridentifikasi
Haedar kemudian berharap kepada pemerintah dan institusi terkait bisa memitigasi dengan baik dan seoptimal mungkin untuk dilakukan recovery.
Dia juga mengajak semua pihak turut berpartisipasi meringankan beban untuk para korban.
"Semua pihak dan komponen masyarakat juga terus berpartisipasi dalam menangani korban dan musibah gempa Cianjur tersebut," ujar Haedar.
Haedar juga meminta khusus kepada Pimpinan Muhammadiyah setempat, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan komponen Muhammadiyah lainnya yang telah turun ke lokasi terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam mengoptimalkan penanggulangan bencana alam Cianjur tersebut.
Baca juga: Dilalui Sesar Cimandiri, Ini Sejarah Gempa Cianjur sejak Tahun 1844
"Spirit Al-Maun terus digelorakan dan dibumikan dalam menghadapi musibah dan masalah yang dihadapi masyarakat luas," tutup Haedar.
Sebelumnya, gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, sejumlah wilayah Jawa Barat, hingga DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang dibeberkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Senin (21/11/2022) malam, 162 orang meninggal dunia.
Selain itu, 326 warga dilaporkan mengalami luka-luka dan 13.784 orang mengungsi. Pengungsian ini berada di 14 titik.
"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Bupati Cianjur, Senin pukul 21.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.