Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Paniknya Komisi II DPR dan Mendagri Saat Gempa Cianjur Terasa hingga Jakarta

Kompas.com - 21/11/2022, 16:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 5,6 di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), turut dirasakan cukup keras oleh warga di wilayah DKI Jakarta. Tak terkecuali, para wakil rakyat yang sedang melaksanakan rapat di gedung DPR, Senayan.

Pantauan Kompas.com, sejumlah anggota Komisi II yang sedang mengikuti jalannya rapat kerja dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terlihat panik. 

Peristiwa itu bermula saat Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal, menyampaikan tanggapan sal penyelesaian batas daerah.

Baca juga: Gempa Cianjur Hari Ini, Bupati: 46 Orang Meninggal, 700 Terluka

"Tanah yang enggak masuk dalam wilayah administrasi, ini enggak bisa dikecualikan. Bahkan katanya ada kecamatan yang sudah masuk hutan," kata Safrizal dalam ruang rapat.

Sesaat kemudian, sekitar pukul 13.21 WIB, ruangan Komisi II mulai bergoyang selama beberapa detik.

Salah seorang anggota pun langsung menginterupsi Safrizal.

"Interupsi ketua, izin, gempa," ucap anggota tersebut.

Baca juga: Gempa Cianjur, Bupati Herman: Kami Kewalahan Tangani Warga Luka

Safrizal yang menyadari hal tersebut langsung berzikir berulang kali.

"Laa ilaaha illallah," ucap Safrizal berulang kali.

Di sisi lain, Tito juga terlihat panik. Beberapa kali mantan Kapolri itu terpantau menengok ke kiri dan ke kanan serta ke atas saat gempa terjadi.

Setelah beberapa detik berselang, gempa berangsur reda.

Salah seorang anggota pun meminta agar raker dilanjutkan kembali.

Namun, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia meminta agar rapat dihentikan tiga menit hingga suasana lebih kondusif.

Baca juga: BMKG: Ada 25 Gempa Susulan Pasca-Gempa Cianjur, Skala Terbesar M 4

"Bentar, tiga menit, kita tunggu saja," tutur politisi Golkar itu.

Setelah itu, Safrizal sempat melanjutkan paparannya tentang batas-batas daerah.

Akan tetapi, Doli kembali mengungkapkan agar rapat dihentikan sejenak selama tiga menit.

"Tiga menit kita lihat dulu situasinya, distop dulu," kata Doli.

Pada saat itu, Mendagri Tito sempat keluar ruangan Komisi II. Namun, setelah ditelusuri Tito ternyata hanya pergi ke toilet dan beberapa saat kemudian kembali ke ruangan.

Baca juga: UPDATE Gempa Cianjur: 46 Orang Meninggal Dunia, Ratusan Luka-luka, Pasien Terus Berdatangan ke RS

Lalu, rapat Komisi II bersama Mendagri itu pun kembali dilanjutkan usai guncangan gempa telah berhenti.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan informasi bahwa telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin sekitar pukul 13.21 WIB.

Dwikorita menyatakan, pusat gempa berada di sekitaran Sukabumi, Cianjur, Jawa Barat.

"Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi, Cianjur di sekitar wilayah daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan patahan geser dengan magnitudo 5,6," kata Dwikorita ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.

Baca juga: Dampak Gempa Cianjur, 9 Rumah Rusak di Puncak Bogor

Dwikorita menduga, gempa tersebut adalah pergerakan dari sesar Cimandiri yang bergerak kembali.

Adapun kedalaman pusat gempa disebutkan sekitar 10 kilometer.

"Kami mohon sebaiknya termasuk kami sendiri, ini ada di dalam gedung, sebaiknya segera keluar saja (dari gedung)," ujarnya.

Bukan tanpa sebab, Dwikorita menuturkan bahwa kemungkinan gempa susulan bisa terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com