Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Anak Penderita Polio di Aceh Ototnya Mengecil, Bisa Jalan Meski Tertatih

Kompas.com - 19/11/2022, 15:27 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan, pasien polio di Aceh saat ini sudah bisa berjalan meski tertatih-tatih.

Anak tersebut terinfeksi virus polio tipe 2 sehingga terjadi pengecilan otot paha dan betis.

Adapun virus polio mampu mengakibatkan kelumpuhan permanen karena menyerang sistem saraf sehingga kekuatan otot berkurang.

"Anak itu mengecil di bagian otot paha dan betis dan memang tidak ada riwayat imunisasi, tidak memiliki perjalanan kontak ke luar. Saya lihat anaknya sudah jalan sekalipun masih tertatih-tatih," kata Maxi dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Sabtu (19/11/2022).

 Baca juga: Kemenkes: Vaksin Polio di Aceh Cenderung Turun 4 Tahun Terakhir

Maxi mengaku sudah mendatangi langsung rumah anak penderita polio tersebut. Dia bercerita, anak yang berusia 7 tahun 2 bulan itu mulai sakit dengan gejala awal demam pada 6 Oktober 2022.

Anak tersebut pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli tanggal 18 Oktober. Para dokter anak lantas curiga bahwa pasien terinfeksi virus polio.

Oleh karena itu, tim dokter mengambil 2 sampel pada tanggal 21-22 Oktober 2022. Sampel dikirim ke provinsi tanggal 25 Oktober dan dikirim ke Jakarta tanggal 27 Oktober 2022.

Lalu pada tanggal 28 Oktober 2022, sampe diterima oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK). Setelah itu sampel dikirim ke kab Bio Farma dan hasil sekuensing tanggal 10 November menyatakan adanya virus polio tipe 2.

 Baca juga: Pemkab Pidie Tetapkan Status KLB untuk Kasus Polio yang Serang Bocah 7 tahun

"Dikirim ke lab Bio Farma untuk sequencing ternyata betul dia tipe 2. Anaknya sudah jalan sekalipun masih tertatih-tatih, cuma memang tidak ada obat, nanti tinggal difisioterapi untuk mempertahankan massa ototnya," ucap Maxi.

Adapun di lingkungan belakang rumah penderita, terdapat sarana MCK yang pembuangannya mengarah ke sungai kecil. Anak-anak kata Maxi, biasa bermain di tempat tersebut.

Pihaknya lantas segera mengambil sampel air di beberapa titik untuk diperiksa. Saat ini, Maxi masih menunggu hasil tes dari sampel tersebut sekitar 1-2 hari.

"Jadi buang air sembarangan punya potensi atau kemungkinan (terjadinya) penularan yang paling kami lihat ada di sini," jelas Maxi.

 Baca juga: Kemenkes: 30 Provinsi dan 415 Kabupaten/Kota di RI Berisiko KLB Polio

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh, menetapkan satu temuan kasus polio di Pidie sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto menyampaikan pernyataan tersebut usai mendapatkan laporan seorang anak positif dinyatakan terserang virus polio.

"Dengan ditemukannya kasus polio di Pidie, maka kami menyatakan ini sebagai Kejadian Luar Biasa, karena seperti yang kita ketahui Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sudah dinyatakan bebas polio dan dunia saat ini bergerak menuju eradikasi untuk menghilangkan polio dari seluruh negara,” ujar Wahyudi di Kantor Bupati Pidie, Jumat (18/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com