Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Kasus Covid-19 Naik, Kemenkes Nilai WFH Belum Mendesak Diterapkan

Kompas.com - 18/11/2022, 16:27 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, fatalitas dari peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia pada akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023 belum terlihat.

Oleh sebab itu, kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah untuk menghadapi peningkatan kasus Covid-19 itu belum mendesak untuk dilakukan.

“Kita belum melihat ada fatalitas, kemungkinan kasus naik iya,” ujar Nadia saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Perlukah Kembali WFH?

Nadia menyampaikan, kebijakan WFH bakal dilakukan dengan melihat level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Indikator PPKM untuk memberlakukan kebijakan tersebut salah satunya jumlah kasus Covid-19 kurang dari 20 per 100.000 per minggu.

Kemudian, jumlah kematian kurang dari 5 per 100.000 per minggu dan angka keterisian perawatan rumah sakit kurang dari 10 per 100.000 per minggu.

Menurut Nadia, penanganan kasus Covid-19 di Indonesia sudah lebih baik dengan masifnya imbauan untuk tetap memakai masker di dalam maupun di luar ruangan.

Pemerintah juga masih terus mengajak masyarakat utamanya yang lanjut usia (lansia) dan masyarakat yang memiliki komorbid untuk melakukan vaksinasi penguat.

“Kita masih mengimbau ya selain booster sama pemakaian masker di outdoor maupun indoor,” kata Nadia.

“Kita edukasi untuk lansia sama yang punya komorbid untuk vaksinasi, karena ternyata lansia yang belum divaksin itu banyak,” ucap dia.

Baca juga: KTT G20, Luhut Imbau Masyarakat Bali WFH dan Sekolah Daring

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan adanya risiko kenaikan kasus Covid-19 pada akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.

"Memang risiko untuk ada lonjakan bisa terjadi, Desember, Januari, Februari," kata Budi saat media visit ke Menara Kompas, Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Data terbaru Satgas Covid-19 yang dirilis pada Kamis (17/11/2022) memperlihatkan, terjadi penambahan 7.822 kasus virus corona dalam sehari.

Pada periode yang sama, ada 38 kasus kematian dan dan 5.264 pasien sembuh. Angka ini menyebabkan penambahan 2.520 kasus aktif sehingga kini jumlahnya menjadi 60.471 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com