JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani menilai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpeluang menerima pinangan partai lain jika PDI Perjuangan tak mencalonkannya sebagai presiden di Pilpres 2024.
"Ganjar ini orang terbuka, apalagi ada yang memberikan penjelasan-penjelasan yang meyakinkan, bisa saja Ganjar tidak maju dari PDI Perjuangan," kata Saiful dalam tayangan Youtube SMRC TV, Kamis (17/11/2022).
Dalam survei terkininya, SMRC mensimulasikan Ganjar dicalonkan oleh Golkar. Hal itu berdampak signifikan bagi peningkatan suara Golkar.
Baca juga: SMRC Sebut Ganjar Pranowo Miliki Kekuatan Besar Ubah Peta Politik Nasional
Meski demikian, ia menyarankan agar Ganjar tak berpindah partai. Sebab, hal itu dipandang kurang elok dalam fatsun atau etika politik.
"Dalam rangka pendidikan politik kita harusnya itu tidak baik, harusnya tidak dilakukan," ujarnya.
Saiful menyarankan agar Ganjar tetap berada di PDI-P menunggu keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.
Dia mengingatkan karier Ganjar di PDI-P sudah panjang. Bahkan, ada kesan tak bisa dipisahkan antara Ganjar dan PDI-P.
Baca juga: SMRC: Jika Ganjar Dicalonkan Golkar, Peta Politik Berubah Total
"Harusnya orang yang sudah berkarir di parpol begitu panjang, itu harus konsisten ada di situ. Jangan justru dia sudah ada di puncaknya, dia keluar misalnya dari partainya, itu tidak baik dalam rangka penguatan sistem kepartaian yang ada di Tanah Air," tutur Saiful.
Sebagai informasi, survei yang dilakukan SMRC pada 3-9 Oktober lalu menunjukkan, elektabilitas Golkar naik dari 11 menjadi 17 persen apabila mencalonkan Ganjar sebagai capres.
Sementara pada saat yang sama, elektabilitas PDI Perjuangan diperkirakan turun bila Ganjar dicalonkan partai berlambang pohon beringin itu.
Hal tersebut tidak terlepas dari pindahnya suara pendukung Ganjar dari partai berlambang kepala banteng itu ke Golkar.
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDI-P Turun jika Ganjar Diusung Golkar
Sementara bila hal itu terjadi, konstelasi peta politik diperkirakan berubah. PDI-P yang semula berada di urutan pertama bila pileg diselenggarakan saat ini, berada di urutan kedua setelah Gerindra.
"Itu yang terjadi, kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar, nampaknya Ganjar ini menarik, mengajak pemilihnya berbondong bondong pergi ke Golkar, dalam hal ini Ganjar banyak pemilihnya berkumpul di PDI Perjuangan. Jadi, PDI Perjuangan terancam oleh Golkar," pungkas Saiful.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.