Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Diprediksi Berpeluang Terima Pinangan Partai Lain jika Tak Diusung PDI-P sebagai Capres

Kompas.com - 18/11/2022, 10:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani menilai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpeluang menerima pinangan partai lain jika PDI Perjuangan tak mencalonkannya sebagai presiden di Pilpres 2024.

"Ganjar ini orang terbuka, apalagi ada yang memberikan penjelasan-penjelasan yang meyakinkan, bisa saja Ganjar tidak maju dari PDI Perjuangan," kata Saiful dalam tayangan Youtube SMRC TV, Kamis (17/11/2022).

Dalam survei terkininya, SMRC mensimulasikan Ganjar dicalonkan oleh Golkar. Hal itu berdampak signifikan bagi peningkatan suara Golkar.

Baca juga: SMRC Sebut Ganjar Pranowo Miliki Kekuatan Besar Ubah Peta Politik Nasional

Meski demikian, ia menyarankan agar Ganjar tak berpindah partai. Sebab, hal itu dipandang kurang elok dalam fatsun atau etika politik.

"Dalam rangka pendidikan politik kita harusnya itu tidak baik, harusnya tidak dilakukan," ujarnya.

Saiful menyarankan agar Ganjar tetap berada di PDI-P menunggu keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.

Dia mengingatkan karier Ganjar di PDI-P sudah panjang. Bahkan, ada kesan tak bisa dipisahkan antara Ganjar dan PDI-P.

Baca juga: SMRC: Jika Ganjar Dicalonkan Golkar, Peta Politik Berubah Total

"Harusnya orang yang sudah berkarir di parpol begitu panjang, itu harus konsisten ada di situ. Jangan justru dia sudah ada di puncaknya, dia keluar misalnya dari partainya, itu tidak baik dalam rangka penguatan sistem kepartaian yang ada di Tanah Air," tutur Saiful.

Sebagai informasi, survei yang dilakukan SMRC pada 3-9 Oktober lalu menunjukkan, elektabilitas Golkar naik dari 11 menjadi 17 persen apabila mencalonkan Ganjar sebagai capres.

Sementara pada saat yang sama, elektabilitas PDI Perjuangan diperkirakan turun bila Ganjar dicalonkan partai berlambang pohon beringin itu.

Hal tersebut tidak terlepas dari pindahnya suara pendukung Ganjar dari partai berlambang kepala banteng itu ke Golkar. 

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDI-P Turun jika Ganjar Diusung Golkar

Sementara bila hal itu terjadi, konstelasi peta politik diperkirakan berubah. PDI-P yang semula berada di urutan pertama bila pileg diselenggarakan saat ini, berada di urutan kedua setelah Gerindra. 

"Itu yang terjadi, kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar, nampaknya Ganjar ini menarik, mengajak pemilihnya berbondong bondong pergi ke Golkar, dalam hal ini Ganjar banyak pemilihnya berkumpul di PDI Perjuangan. Jadi, PDI Perjuangan terancam oleh Golkar," pungkas Saiful.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com