SEMARANG, KOMPAS.com - Suasana canda dan tawa mewarnai kunjungan kerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Semarang ketika ia diperkenalkan produk kain kafan halal seusai menghadiri pembukaan forum Halal 20, Kamis (17/11/2022).
Setelah memberikan kata sambutan dalam acara itu, Ma'ruf meninjau pameran produk halal yang berada di lokasi acara dan mengujungi booth yang ada satu per satu.
Ketika Ma'ruf berada di sebuah booth usaha produk busana halal, seorang pelaku usaha memperkenalkan produk yang ia jajakan, salah satunya adalah kain kafan halal.
"Dari mukena kami sudah punya brand-nya mukena halal, sarung halal, gamis halal, sampai kami membuat kain kafan hala, Bapak," kata pelaku usaha itu.
Baca juga: Maruf Amin Tak Hadiri KTT G20, Jubir: Wapres Harus Jaga Gawang di Jakarta
Ia menjelaskan bahwa produk-produk itu diklaim halal karena halus dan lembut menyerupai sutra tetapi terbuat dari serat biji kapas.
Mendengar ada produk kain kafan halal, Ma'ruf pun memberikan respons dengan menolak secara halus produk tersebut sambil tertawa.
Dengan nada bercanda, ia justru menawarkan kain kafan halal kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mendampinginya.
"Kain kafannya nanti saja, kecuali Menteri Agama mau duluan," kata Ma'ruf sambil tertawa.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Bertemu PM Mesir, Bahas Pendidikan hingga Perdagangan
Setelah itu, Ma'ruf lanjut meninjau booth lainnya yang memamerkan produk kosmetik, minuman, dan busana bersertifikasi halal.
Adapun dalam sambutannya saat membuka Halal 20, Ma'ruf menyampaikan bahwa konsumsi produk halal dewasa ini bukan hanya didasari oleh keyakinan atas ajaran agama sehingga pasar halal global mempunyai potensi yang besar.
Menurut dia, tren konsumsi produk halal kini diperkuat dengan nilai-nilai filosofis baru, seperti kesadaran akan kesehatan, kebersihan, keberlanjutan, bahkan kesejahteraan dan keseimbangan alam.
Ma'ruf melanjutkan, potensi besar pasar halal global semakin menarik bagi produsen serta pelaku perdagangan antarnegara.
Mantan ketua Majelis Ulama Indonesia itu menyebutkan, sejumlah negara telah menikmati manfaat dan keuntungan dari volume perdagangan dan nilai transaksi produk halal antarnegara.
"Pada sektor makanan halal, misalnya. Brasil membukukan nilai ekspor tertinggi ke negara-negara anggota OKI sebesar 16,5 miliar dollar AS, disusul ekspor dari India sebesar 15,35 miliar dollar AS," ujar Ma'ruf.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.