Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr Kurniasih Mufidayati
Anggota DPR-RI

Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anggota DPR RI dan dosen.

Membangun Asa Tenaga Honorer Kesehatan

Kompas.com - 17/11/2022, 07:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Harus dipastikan bahwa pelamar PPPK kesehatan yang bisa melamar adalah eks tenaga honoer kesehatan K2 ini berjalan.

Jika perlu, mengurangi hambatan teknis yang masih dihadapi oleh tenaga honorer kesehatan untuk menjadi PPPK termasuk kemudahan dalam melakukan pendaftaran dan memberikan kesempatan yang luas untuk mendaftar.

Komisi IX DPR akan terus mengawal dan memastikan kebijakan ini dijalankan secara konsisten.

Langkah beberapa daerah seperti di Kalimantan Timur yang tidak akan menghapuskan tenaga honorer kesehatan dan tetap akan mempekerjakan di semua fasilitas kesehatan yang dikelola pemerintah patut diapresiasi.

Kemudian secara bertahap akan mengangkat tenaga honorer menjadi PPPK.

Dari 1.111 tenaga honorer kesehatan di Pemprov Kalimantan Timur, tahap pertama akan diangkat 498 tenaga honorer sebagai PPPK.

Kedua, mendorong tenaga honorer kesehatan yang belum tertampung untuk menjadi PPPK di daerah-daerah yang masih kekurangan tenaga kesehatan dengan memberikan insentif khusus dan fasilitas memadai.

Cukup banyak daerah di Indonesia yang kekurangan tenaga kesehatan. Sementara banyak juga tenaga honorer kesehatan yang terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu.

Untuk memenuhi gap ini, maka perlu ada kebijakan untuk mendorong tenaga honorer kesehatan mengisi PPPK di daerah yang kekurangan tenaga kesehatan.

Untuk daerah yang cukup jauh dari ibu kota provinsi atau ibu kota kabupaten, bisa diberikan insentif dan fasilitas yang layak agar para tenaga honorer kesehatan mau mengabdi di daerah tersebut sebagai PPPK.

Pada saat yang sama fasilitas pelayanan kesehatan harus dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas penunjang medis memadai untuk kerja tenaga kesehatan tersebut.

Banyak tenaga kesehatan yang tidak bersedia ditempatkan di faskes di daerah-daerah karena minimnya sarana dan fasilitas medis di faskes tersebut untuk menjalankan tugasnya.

Ketiga, memberikan jalur khusus penerimaan CPNS bagi tenaga honorer khususnya untuk jabatan fungsional pada tenaga honorer kesehatan yang betul-betul dibutuhkan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

Tenaga honorer kesehatan adalah jenis tenaga honorer yang memiliki tugas teknis fungsional. Tidak jarang di antara mereka adalah dokter spesialis atau ahli tertentu di bidang medis dengan keahlian tertentu yang selama ini tidak tertampung dalam formasi PNS di rumah sakit pemerintah, namun tenaganya sangat dibutuhkan.

Tenaga honorer kesehatan adalah pahlawan masyarakat di bidang kesehatan yang saat ini masih berjuang dengan statusnya.

Mereka yang di antaranya memberikan pelayanan kepada masyarakat di pelosok desa, pulau kecil, daerah terluar dengan fasilitas minim dan medan tugas berat.

Mereka juga yang berjibaku mempertaruhkan nyawa dalam menangani pandemi covid-19.

Maka pada Hari Kesehatan bulan November sudah selayaknya mereka mendapatkan kejelasan statusnya, setidaknya dalam penerimaan formasi PPPK yang dibuka bulan ini. Selamat Hari Kesehatan 2022.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com