JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berpesan kepada aparatur sipil negara (ASN) muda Papua agar tidak bekerja biasa-biasa saja supaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Ma'ruf Amin mengatakan, pesan itu juga telah ia sampaikan kepada para penjabat gubernur daerah otonom baru (DOB) Papua supaya mereka mencari langkah inovatif sesuai konteks dan kekhasan daerah, bukan berjalan biasa-biasa saja.
"Pesan ini saya kira juga relevan untuk para ASN muda Papua yang hadir pada hari ini. Jadi saya minta tidak bekerja biasa-biasa saja, tapi harus luar biasa," kata Ma'ruf saat memberikan ceramah kepada peserta program magang bagi ASN Papua di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
"Dan kita ini bahwa pemekaran ini betul-betul menjadi kunci kesejahteraan, menjadi game changer keberhasilan pembangunan di Papua," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Wapres Akan ke Papua Akhir November 2022, Cek 3 Provinsi Hasil Pemekaran
Ma'ruf Amin mengatakan, ASN Papua harus memperkuat pemikiran yang visioner, optimistik dan konstruktif, serta terus merawat ikatan sosial Papua yang majemuk.
Ia juga meminta ASN Papua untuk memperdalam wawasan dan ilmu pengetahuan, termasuk memahami tren global yang dapat mempengaruhi arah pembangunan Papua dan Indonesia.
"Selain itu, banyak terjadi perubahan paradigma birokrasi yang pasti berguna dalam meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat Papua, sekaligus mengembangkan kompetensi dan karir pribadi masing-masing," ujar Ma'ruf Amin.
Para ASN peserta program magang ini juga diminta untuk menyebarkan dan mengembangkan inovasi pelayanan yang telah mereka pelajari setelah kembali bertugas di Papua nanti.
Baca juga: Pimpinan DPR Pastikan RUU Papua Barat Daya Disahkan Besok
Untuk diketahui, program magang diikuti oleh 42 ASN provinsi Papua yang akan melaksanakan magang di Lembaga Administrasi Negara (LAN) serta beberapa instansi pemerintah pusat dan daerah.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas berharap agar para ASN itu diharapkan memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang pelayanan hingga digitalisasi sebagai modal mereka bekerja di Papua.
"Jadi mereka belajar langsung, sehingga tidak lagi teori tapi langsung lihat pelayanan publik di lapangan, targetnya begitu ada DOB baru mereka bisa langsung in-charge di sana," kata Azwar Anas.
"Bagaimana inspektorat bekerja, bagaimana secara digital melayani masyarakat, mungkin mereka bisa langsung minta aplikasi daerah yang menurut mereka bagus, enggak perlu membuat lagi sehingga tinggal ATM, amati, tiru, modifikasi," ujarnya lagi.
Baca juga: Wapres Beri 5 Pesan kepada 3 Pj Gubernur DOB Papua
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.