Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: 74 Persen Kasus Covid-19 Meninggal karena Belum "Booster", 50 Persen Belum Vaksin

Kompas.com - 16/11/2022, 14:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, masyarakat yang belum divaksinasi dan belum vaksinasi lengkap berisiko meninggal di tengah gelombang Covid-19 subvarian Omicron XBB dan Omicron BQ.1.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, ada 1.373 pasien yang meninggal dari 10.000 pasien yang dirawat sejak sebulan terakhir.

Sebanyak 74 persen pasien yang meninggal itu belum mendapatkan vaksinasi dosis ketiga (booster).

"Kita lakukan kajian dihubungkan dengan vaksin, yang meninggal tadi itu ternyata ada 74 persen yang belum dilakukan booster dan 50 persen belum divaksin," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring, Rabu (16/11/2022).

"Ini pesannya, artinya dari pasien yang dirawat yang kemudian meninggal itu tinggi (kalau belum divaksin)," ucap dia.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Indonesia dalam Masa Transisi Menuju Endemi Covid-19, tapi Capaian Booster Masih Rendah

Syahril mengungkapkan, gelombang Covid-19 kali ini memang lebih banyak didominasi oleh XBB dan BQ.1.

Tercatat, hampir 25 persen proporsi kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia adalah dua varian tersebut.

"Hampir 25 persen proporsi kasus konfirmasi didominasi oleh varian baru, mungkin dalam waktu akan semuanya (kasus XBB dan BQ.1), seperti dulu BA.4 dan BA.5 mendominasi dan menggeser varian sebelumnya," kata dia.

Syahril memaparkan, kajian itu dilakukan Kemenkes selama sebulan terakhir.

Dari 10.000 orang yang dirawat dalam satu bulan terakhir, sebanyak 5 persen pasien masuk ruang ICU, dan 95 persen lainnya di ruang non-ICU.

Menurut dia, pasien yang masuk ruang ICU adalah pasien dengan kriteria sedang, berat, dan kritis.

"Dari yang dirawat itu, datanya adalah 84 persen pasien yang dirawat adalah pasien yang belum booster dan 50 persen adalah pasien yang belum divaksin. Pesan dari ini semua bahwa orang yang masuk di rumah sakit itu tinggi, karena tidak di-booster," kata Syahril.

Baca juga: UPDATE 15 November: Kasus Covid-19 Bertambah 7.893, Totalnya Jadi 6.573.805

Lebih lanjut Syahril menyatakan, hampir 52 persen dari total 10.000 pasien yang dirawat di rumah sakit adalah berusia lanjut, tidak mendapat vaksinasi, atau belum mendapat booster.

Masyarakat dengan kategori itu, menurut Syahril, punya risiko yang lebih tinggi.

Adapun vaksin diberikan untuk mengurangi tingkat perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com