Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2022, 14:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terdapat tangan-tangan para perajin Bali yang di balik layar yang turut membantu mewujudkan tema gelaran itu dalam bentuk desain interior.

Salah satu elemen yang menarik perhatian dari sejumlah tempat pertemuan dalam KTT G20 adalah bambu.

Baca juga: Jokowi Resmi Serahkan Presidensi G20 ke India

Bahan bambu itu digunakan dalam desain ruang utama konferensi, ruang tunggu para kepala negara, sampai lokasi makan siang di pinggir pantai yang digunakan oleh para pemimpin negara anggota G20.

Rubi Roesli, arsitek dan ahli desain interior yang turut merancang sejumlah lokasi utama KTT G20, mempunyai pertimbangan mengapa dia menggunakan bambu dalam karyanya.

"Kenapa bambu? Karena bambu itu digunakan oleh masyarakat Bali dari kecil. Buat rumah tinggal, buat kegiatan ibadah, dan lain-lain," kata Rubi, dikutip dari kanal YouTube Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (16/11/2022).

Di sisi lain, penggunaan bahan bambu dinilai menjadi simbol budaya Indonesia dalam hal rancang bangun.

Baca juga: Saat Pendamping Kepala Negara KTT G20 Ikut Lokakarya Menghias Tas dan Topi dari Daun Lontar

"Jadi saya pikir ini satu waktu di mana kita bisa menunjukkan kemampuan konstruksi kita yang sangat lokal," ujar Rubi.

Para pemimpin MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki, Australia) bertemu dan berfoto bersama di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di The Apurva Kempinski Bali, Selasa, 15 November 2022. Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev Para pemimpin MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki, Australia) bertemu dan berfoto bersama di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di The Apurva Kempinski Bali, Selasa, 15 November 2022.

Khusus di ruang tunggu atau holding para kepala negara anggota G20, Rubi menyelipkan bahan kayu dan rotan pada bagian furnitur. Di tempat itu para pemimpin negara bisa menyaksikan peragaan metaverse tentang proyek Ibu Kota Negara Nusantara.

"Itu kita bangun dalam waktu 3 minggu. Di sebelahnya ada dome bambu yang kita bangun 3 minggu di lapangan, tapi 2 bulan di Desa Gianyar," ujar Robi.

Robi memang menggandeng sejumlah perajin bambu dari Desa Gianyar buat mewujudkan konsep bangunan itu.

Baca juga: Puja-puji Pemimpin Dunia untuk Presidensi G20 Indonesia, dari Joe Biden hingga PM Australia

Bahkan pakar konstruksi bambu dari Universitas Gajah Mada, Ashar Saputra, turut dilibatkan.

"Jadi memang tema bambunya itu dari Desa Gianyar untuk pemimpin dunia," ucap Robi.

Otentik

Harapan bisa menunjukkan kearifan lokal dalam hal konstruksi di hadapan para kepala negara anggota G20 dianggap sejalan dengan konsep konferensi itu.

Menurut Elwin Mok yang merupakan visual creative consultant dalam KTT G20, mereka mengangkat konsep sintetik dalam karya desain interior.

"Kita mengangkat suatu konsep yaitu dunia ini semakin sintetik. Ada metaverse, artificial intelligence dan sebagainya. Kita melihat di kesempatan ini kita mau ngangkat sesuatu yang beda yaitu nilai otentik," kata Elwin.

Baca juga: Di Hadapan Kepala Negara G20, Jokowi: Perang Hanya Sengsarakan Rakyat

Elwin mewujudkan konsep itu melalui penempatan bahan rotan, kayu, dan bambu di arena KTT G20.

Bagi Elwin, penggunaan ketiga bahan menjadi ciri tersendiri dan keunggulan gelaran KTT G20 di Indonesia.

"Jadi ketika dunia semakin sintetik, kita mau menunjukkan Indonesia mempunyai nilai yang otentik," lanjut Elwin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Update 5 Juni 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 231 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.808.768

Update 5 Juni 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 231 dalam Sehari, Totalnya Jadi 6.808.768

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Nilai Sudah Waktunya Indonesia Beralih ke Listrik Berbasis Nuklir

Wapres Ma'ruf Amin Nilai Sudah Waktunya Indonesia Beralih ke Listrik Berbasis Nuklir

Nasional
Beda dengan Demokrat, PKS: Ganjar dan Prabowo Belum Ada Cawapres tapi Elektabilitasnya Naik

Beda dengan Demokrat, PKS: Ganjar dan Prabowo Belum Ada Cawapres tapi Elektabilitasnya Naik

Nasional
Uang Suap Jual Beli Jabatan Eks Bupati Pemalang Mengalir ke Partai

Uang Suap Jual Beli Jabatan Eks Bupati Pemalang Mengalir ke Partai

Nasional
Kasus Korupsi BTS 4G, Kejagung Periksa Stafsus Johnny G Plate dam 2 Dirjen Kominfo

Kasus Korupsi BTS 4G, Kejagung Periksa Stafsus Johnny G Plate dam 2 Dirjen Kominfo

Nasional
Tanggal 7 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
PAN Klaim Banyak yang Inginkan Duet Airlangga-Zulhas, tapi Pilpres Harus Menang

PAN Klaim Banyak yang Inginkan Duet Airlangga-Zulhas, tapi Pilpres Harus Menang

Nasional
Ingkar Revisi Aturan soal Caleg Perempuan, KPU Dianggap Bohongi Publik

Ingkar Revisi Aturan soal Caleg Perempuan, KPU Dianggap Bohongi Publik

Nasional
Soal Desakan Demokrat, Tim Anies Bicara Tekanan yang Dihadapi Koalisi

Soal Desakan Demokrat, Tim Anies Bicara Tekanan yang Dihadapi Koalisi

Nasional
Tak Revisi Aturan yang Ancam Caleg Perempuan, KPU Dianggap Lebih Patuhi DPR daripada UU

Tak Revisi Aturan yang Ancam Caleg Perempuan, KPU Dianggap Lebih Patuhi DPR daripada UU

Nasional
Banyak Polemik, Menag Susun Izin Pendirian Rumah Ibadah Cukup Rekomendasi Kemenag

Banyak Polemik, Menag Susun Izin Pendirian Rumah Ibadah Cukup Rekomendasi Kemenag

Nasional
Prabowo dan Menhan Jerman Bahas Kerja Sama Pengadaan Kapal Selam AL

Prabowo dan Menhan Jerman Bahas Kerja Sama Pengadaan Kapal Selam AL

Nasional
Prabowo Banyak Dipilih Warga NU Jadi Capres, PDI-P: Survei Bukan Patokan

Prabowo Banyak Dipilih Warga NU Jadi Capres, PDI-P: Survei Bukan Patokan

Nasional
Terima Deputi PM Australia, Wapres Minta Kerja Sama Ekonomi Dimaksimalkan

Terima Deputi PM Australia, Wapres Minta Kerja Sama Ekonomi Dimaksimalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com