Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2022, 20:22 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima kunjungan pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan PP Aisyiyah di kediaman resminya di Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengungkapkan, dalam pertemuan ini, Ma'ruf diundang untuk hadir dan menutup Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo pada Minggu (20/11/2022).

"Sambutan penerimaan Wapres apresiasinya luar biasa dan sanggup akan datang untuk menutup Muktamar Muhammadiyah nanti pada tanggal 20 insya Allah di Solo," kata Masduki dalam keterangan pers.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Muhammadiyah: Pendiri, Latar Belakang, dan Tujuan

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka Muktamar pada sehari sebelumnya, Sabtu (19/11/2022).

Masduki mengatakan, dalam pertemuan ini, pengurus Muhammadiyah juga membeberakan sejumlah program yang akan dibahas oleh Muhammadiyah dalam Muktamar mendatang.

"Yaitu porgram mengenai bagaimana Muhammadiyah baik di bidang keislaman, bidang-bidang sosial, kesehatan, ataupun bidang-bidang pendidikan yang memang Muhammadiyah punya kemampuan besar di bidang-bidang itu, itu dibahas," ujar Masduki.

Selain itu, ia menyebutkan, Muhammadiyah akan membahas risalah Islam berkemajuan dalam muktamar, gagasan yang dicetuskan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.

"Islam yang di satu pihak berangkulan dalam konteks paham kebangsaan dan di pihak yang lain bagaimana umat Islam di indonesia itu berkeadaban maju, bisa berkompetisi dengan umat-umat yang lain secara damai. Jadi, inti pikiran-pikiran itu yang akan dibahas dan akan dielaborasi lebih jauh," kata Masduki.

Baca juga: Ketika Gereja Kristen Jawa Manahan Ambil Bagian dalam Muktamar Muhammadiyah di Solo

Sementara itu, kata Masduki, PP Aisyiyah juga melaporkan bahwa mereka akan melakukan gerakan agar emansipasi perempuan tidak hanya sebatas di kota saja, tetapi masif hingga tingkat desa.

Adapun Ma'ruf disebut sangat mengapresiasi rencana Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut.

Masduki mengatakan, Ma'ruf pun memberikan pesan agar Muhammadiyah turut berperan dalam upaya mencapai Indonesia emas pada 2045 mendatang.

"Dengan kemampuan SDM yang dimmiliki oleh Muhammadiyah, Wapres berharap besar bagaimana kontribusi Muhammadiyah terhadap bangsa dan negara ini menyongsong Indonesia emas itu bisa digerakkan," kata Masduki.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas Saat Muktamar Muhammadiyah di Solo Kondisional

Salah satu agenda dalam Muktamar kali ini adalah pemilihan ketua umum Muhammadiyah yang akan berlangsung dalam Sidang Tanwir Muhammadiyah, Jumat (18/11/2022).

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku siap untuk kembali memimpin Muhammadiyah.

"Di Muhammadiyah tidak ada siap tidak siap. Karena kan yang dipilih 13, semua pemimpin Muhammadiyah ketika diberi amanat harus ditunaikan jika tidak tetap berkhidmat kepada Muhammadiyah dan negara," ujar Haedar Nashir, Senin kemarin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jasa Raharja Raih Dua Penghargaan di Ajang Infobank 12th Sharia Award 2023

Jasa Raharja Raih Dua Penghargaan di Ajang Infobank 12th Sharia Award 2023

Nasional
Prabowo Subianto: Saya Sering Dihujat Difitnah, Terakhir Dibilang Mencekik Wamen

Prabowo Subianto: Saya Sering Dihujat Difitnah, Terakhir Dibilang Mencekik Wamen

Nasional
Sewindu Percepatan Transformasi Ekonomi, Pemerintah Fokus Jaga Kesehatan APBN

Sewindu Percepatan Transformasi Ekonomi, Pemerintah Fokus Jaga Kesehatan APBN

Nasional
KPK Sebut Ada Dokumen yang Hendak Dimusnahkan Saat Geledah Kantor Kementan

KPK Sebut Ada Dokumen yang Hendak Dimusnahkan Saat Geledah Kantor Kementan

Nasional
Singgung Mahalnya Ongkos Politik, Anies Ungkit Lagi soal Utang ke Sandiaga

Singgung Mahalnya Ongkos Politik, Anies Ungkit Lagi soal Utang ke Sandiaga

Nasional
Kejar Suara di Jatim, Puan Akui Mahfud MD dan Khofifah Dipertimbangkan Jadi Cawapres Ganjar

Kejar Suara di Jatim, Puan Akui Mahfud MD dan Khofifah Dipertimbangkan Jadi Cawapres Ganjar

Nasional
Ditanya soal Pemberantasan Korupsi, Ganjar: KPK dan Kejaksaan Perlu Diperkuat

Ditanya soal Pemberantasan Korupsi, Ganjar: KPK dan Kejaksaan Perlu Diperkuat

Nasional
Ganjar Pranowo: Kampus Harus Memerdekakan Mahasiswanya, Kurikulumnya...

Ganjar Pranowo: Kampus Harus Memerdekakan Mahasiswanya, Kurikulumnya...

Nasional
Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Luar Nalar Umum, Kecuali jika 3 Tokoh Ini Bersepakat

Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Luar Nalar Umum, Kecuali jika 3 Tokoh Ini Bersepakat

Nasional
Megawati Minta Tak Gentar Hadapi Sosok yang Bernafsu Berkuasa, Sekjen PDI-P: Ada yang Tak Sabar

Megawati Minta Tak Gentar Hadapi Sosok yang Bernafsu Berkuasa, Sekjen PDI-P: Ada yang Tak Sabar

Nasional
Aksi Buruh Digelar 2 Oktober di MK, Minta Hakim Batalkan Omnibus Law

Aksi Buruh Digelar 2 Oktober di MK, Minta Hakim Batalkan Omnibus Law

Nasional
Tingkatkan Kemampuan Mengemudi Ambulans, LKC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Defensive Driving bagi Jaringan Sehat Indonesia

Tingkatkan Kemampuan Mengemudi Ambulans, LKC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Defensive Driving bagi Jaringan Sehat Indonesia

Nasional
Isi Pengarahan Tertutup, Puan Maharani Minta Kader PDI-P Solid demi Capai Target Suara Pemilu 2024

Isi Pengarahan Tertutup, Puan Maharani Minta Kader PDI-P Solid demi Capai Target Suara Pemilu 2024

Nasional
Duet Prabowo-Ganjar Dinilai Sulit karena Gengsi dan Marwah Politik

Duet Prabowo-Ganjar Dinilai Sulit karena Gengsi dan Marwah Politik

Nasional
Ganjar Ajak Anak Muda Peserta 'Talkshow' Jadi Timsesnya

Ganjar Ajak Anak Muda Peserta "Talkshow" Jadi Timsesnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com