JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menegaskan, Korps Marinir akan berdiri paling depan apabila negara dalam situasi terancam.
Hal ini disampaikan Yudo melalui sambutan tertulis yang dibacakan Wakil KSAL (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono dalam peringatan HUT ke-77 Korps Marinir di Sarang Petarung Marinir, Cilandak, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
“Jika negara terancam, maka marinir pasti berdiri paling depan, tidak peduli nyawa yang menjadi taruhan. Prajurit marinir yang selalu hadir dan menjadi solusi ketika rakyat dan negara ini membutuhkan,” kata Yudo dikutip dari Youtube Marinir TNI AL, Selasa.
Baca juga: TNI AL Siapkan Prosedur Evakuasi Delegasi G20 melalui Jalur Laut
Yudo menyebut, prajurit Korps Baret Ungu ini memiliki karakter tersendiri.
Prajurit marinir, kata Yudo, selama ini tidak pernah mengedepankan ego dan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan sebagai prajurit matra laut yang menjadi pembeda di setiap laga.
“Marinir adalah hantu yang menakutkan bagi setiap lawan, sekaligus simbol prajurit yang rendah hati dan humanis dengan kesadaran tinggi bahwa mereka adalah tentara rakyat yang haram merugikan dan menyakiti hati rakyat,” tegas Yudo.
Yudo juga menyampaikan bahwa dunia saat ini terus berkembang dengan dinamika yang sangat tinggi.
Menurutnya, perkembangan tersebut terlihat dari kemajuan teknologi yang terus melompat dan berpacu dengan waktu.
Baca juga: Korps Marinir, Sang Hantu Laut yang Kini Berusia 77 Tahun
Ia mengatakan, kemajuan teknologi ini menjadi tantangan tersendiri yang sulit diprediksi dan tak menentu.
Di samping itu, ia menambahkan bahwa tidak ada negara yang benar-benar menginginkan perang.
Akan tetapi, ketika konflik kepentingan tidak dapat dikompromikan, maka kekuatan senjata akan menjadi pilihan untuk menghadapinya.
“Oleh sebab itu, sebagai garda negara yang terdepan, hal terbaik yang harus kita lakukan adalah bersiap menghadapi segala kemungkinan, bahkan yang paling mengerikan,” terang dia.
Yudo menambahkan, bangsa Indonesia saat membutuhkan TNI Angkatan Laut dan Korps Marinir yang lebih kuat dan hebat.
Baca juga: KSAL Sebut Komandan Marinir Bakal Dijabat Jenderal Bintang Tiga
Menurutnya, kekuatan tersebut tak lain untuk menjaga tapal kedaulatan, baik dari laut maupun sepanjang garis pantai.
“Hari ini, untuk menang perang tidak cukup dengan semangat membara meskipun itu adalah modal utama. Hari ini menang perang tidak cukup dengan mental baja, karena musuh telah melangkah jauh dengan teknologinya,” terang dia.
“Maka dari itu, TNI AL dan marinir di dalamnya harus terus kita bangun dengan prajurit yang profesional dan alutsista yang modern untuk menjadi kekuatan yang benar-benar tangguh,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.