JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Bripka Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR), disebut sempat mengalami perundungan ketika anak mereka ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus itu.
Hal itu disampaikan kuasa hukum Ricky, Erman Umar. Menurut dia, Ricky sempat menangis dan terpukul saat pertama kali ditemui saat masih dalam tahanan penyidik tim khusus (Timsus) Polri.
Baca juga: Bripka RR Disebut Gamang Hadapi Ferdy Sambo dalam Sidang Kelak
Salah satu hal yang membuat Ricky sedih, kata Erman, adalah perundungan yang dialami orangtuanya yang tinggal di Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.
“Di kampung dia, sampai di rumah ibunya dibuat 'keluarga pembunuh'. Itu mereka sangat terpukul,” kata Erman dalam program Sapa Indonesia Pagi di KOMPAS TV, Seperti dikutip pada Senin (14/11/2022).
Erman mengatakan, saat itu keluarga Ricky sama sekali tidak menerima surat pemberitahuan penetapannya sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Selain itu, kata Erman, keluarga Ricky juga tidak mendapatkan surat pemberitahuan penahanan sebagai tersangka dalam perkara itu.
Mulanya, kata Erman, Ricky masih berkeras mengikuti skenario baku tembak yang dibuat Ferdy Sambo saat proses penyidikan.
Baca juga: Tingkah Bripka RR Disebut seperti Orang Linglung Usai Brigadir J Tewas
Skenario yang dimaksud adalah soal baku tembak antara 2 ajudan Ferdy Sambo, yaitu Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) dan Yosua.
Dalam skenario itu juga disebutkan Yosua dituduh melecehkan istri Sambo, Putri Candrawathi, di rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.
Menurut Erman, sikap Ricky mulai berubah saat dia diminta keluarga untuk menjadi kuasa hukum anaknya.
Erman menceritakan, sikap Ricky mulai melunak dan berterus terang tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi pada saat itu setelah ditemui istri dan kakaknya.
“Setelah keluarganya masuk, setelah berubah lawyer, baru mulai terbuka,” kata Erman.
Baca juga: Alasan Kejar Waktu, Penggabungan Sidang Bharada E-Bripka RR-Kuat Maruf Dinilai Ngawur
Erman mengatakan, dia juga bertanya kepada Ricky apakah benar-benar melihat Ferdy Sambo sama sekali tidak menembak Brigadir J.
Menurut Erman, Ricky mengaku sempat tidak melihat langsung ketika penembakan terhadap Yosua.
“'Saya ada tempat melipir.' Terlepas percaya atau tidak, pengadilan percaya atau tidak, masyarakat percaya atau tidak, itu yang dia bilang,” kata Erman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.