JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, transformasi ekonomi digital merupakan prioritas untuk untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan dan memulihkan ekonomi.
Hal ini ia sampaikan saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam acara penandatanganan "Memorandum of Understanding on Cooperation in Regional Payment Connectivity".
"Agenda transformasi ekonomi digital di sektor keuangan merupakan prioritas kita bersama. Ini adalah salah satu kunci ekonomi berkelanjutan dan sangat bermanfaat bagi pemulihan ekonomi agar lebih kuat, inklusif, dan kolaboratif," kata Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube Bank Indonesia.
Baca juga: Menkeu-Menkes G20 Kukuhkan Komitmen Perkuat Kesehatan Global, Dana Pandemi Terkumpul Rp 21 Triliun
Dalam acara yang diikuti pimpinan lima bank sentral negara ASEAN, Jokowi menyebut Indonesia telah mempercepat transformasi digital dengan melakukan terobosan sistem pembayaran.
Ia mencontohkan, pemerintah telah mengembangkan QRIS, BI Fast, serta membentuk TIm Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah untuk mempercepat digitalisasi transaksi pemerintah.
Jokowi lanjutkan, ASEAN juga sudah selangkah lebih maju dibandingkan negara lain dalam implementasi interkoneksi pembayaran lintas batas.
Misalnya dengan kerja sama QR cross border antara Indonesia dan Thailand serta koneksi fast payment antara Singapura dan Thailand.
"Sudah saatnya kerja sama ini diformalkan dalam regional payment connectivity sebagai wujud konkret implementasi G20 roadmap to enhancing cross border payment," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Pakai The Beast buat KTT G20
Ia pun mendukung agar inisiatif ini diperluas ke tingkat global karena kemudahan akses pembayaran memberi dampak ekonomi yang besar.
"Khususnya sektor pariwisata, perdagangan, dan UMKM sehingga akan mendorong akselerasi pemulihan ekonomi lebih kuat dan inklusif," ujar Jokowi.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warijo mengatakan, dengan kesepakatan ini, transaksi antarnegara dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
"Tidak perlu konversi ke dollar AS, tapi langsung rupiah-baht, rupiah-ringgit, rupiah-dollar Singapura, juga rupiah-peso," kata Perry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.