BALI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dunia tidak siap menghadapi pandemi karena sampai saat ini tidak memiliki arsitektur kesehatan yang memadai untuk mengelolanya.
Hal itu, menurut dia, terbukti dari pengalaman dunia menghadapi pandemi Covid-19 selama tiga tahun belakangan ini.
"Tiga tahun terakhir kita menghadapi disrupsi terberat. Pandemi Covid-19 telah terbukti bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemi, dunia tidak mempunyai arsitektur kesehatan yang ada untuk mengelola pandemi," ujar Jokowi saat peluncuran Pandemic Fund di Nusa Dua, Bali, pada Minggu (12/11/2022).
Oleh karena itu, Jokowi menekankan agar ketahanan komunitas internasional semakin diperkuat dalam menghadapi pandemi.
Baca juga: 21 Kursi Kabinet dan 46 Jabatan di BUMN Dikuasai Eks Timses Jokowi hingga Relawan
Kepala negara menegaskan, pandemi tidak boleh memakan banyak korban jiwa maupun meruntuhkan sendi-sendi perekonomian global.
"Dengan semangat itulah Presidensi Indonesia G20 terus mendorong penguatan arsitektur kesehatan global untuk mewujudkan sistem kesehatan global yang lebih handal terhadap krisis dalam jangka pendek," kata Jokowi.
Sehingga, setidaknya diperlukan dana sebesar Rp 31,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk membiayai persiapan pencegahan terhadap pandemi.
Oleh karena itu, pada tahun ini organisasi G20 sepakat untuk membentuk dana pandemi sebagai respons antisipasi bencana kesehatan tersebut.
Baca juga: Gayus Lumbuun Minta Presiden Jokowi Evaluasi Seluruh Pimpinan Pengadilan, mulai dari PN hingga MA
"Perihal pembiayaan, dibutuhkan sebesar 31,1 miliar Dolar AS setiap tahunnya untuk membiayai sistem pencegahan, persiapan dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang. Ini hasil studi yang dilakukan oleh Bank Dunia dan organisasi kesehatan dunia (WHO)," ungkap Jokowi.
"Oleh karena itu tahun ini G20 sepakat membentuk dana pandemi bagi kepentingan pencegahan persiapan dan respon terhadap pandemi," kata Jokowi.
Presiden pun menyampaikan terima kasih kepada para donor dana dari negara-negara anggota G20 dan non G20.
Baca juga: Jokowi Minta Negara Asia Timur Tak Tabuh Genderang Perang
Selain itu, kepala negara juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada lembaga-lembaga filantropi yang telah memberikan kontribusi atas dana pandemi tersebut.
"Namun, dana yang terkumpul masih belum mencukupi. Saya mengharapkan dukungan yang lebih besar lagi untuk dana," kata Jokowi.
"Saya mengajak semua pihak untuk mendukung beberapa inisiatif antara lain pembentukan platform koordinasi penanggulangan darurat kesehatan sebagai dana ekonomi internasional untuk mendukung pemantauan patogen," lanjutnya.
Kemudian, pengembangan jaringan digital secara global, serta sertifikasi vaksin untuk memfasilitasi keamanan perjalanan internasional dan pembentukan pusat penelitian dan manufaktur yang lebih adil dan merata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.