JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyoroti adanya pihak yang mencoba melakukan framing bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak suka dengan Nasdem sehingga kerap berbenturan.
Surya Paloh mengeklaim, tidak ada satu pun hal baik tentang Nasdem yang dibicarakan netizen di media sosial (medsos).
"Baca saja medsos-medsos semuanya. Apa yang baik terhadap Nasdem ini? Enggak ada. Itu fakta yang ada di lapangan. Siapa yang memberikan komplementeri hubungan saya, Nasdem, dengan Presiden Jokowi pada saat ini? Satu berita pun tidak ada," ujar Surya Paloh saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).
"Yang ada adalah mem-framing bahwasanya Presiden Jokowi telah terjadi benturan kepada Nasdem, belum tentu ini pasti kan," sambungnya.
Baca juga: Surya Paloh: Nasdem Ingin Jadi Sahabat Sejati dalam Suka Duka Presiden Jokowi
Surya Paloh percaya diri Nasdem tidak berbenturan dengan Presiden Jokowi. Namun, hal tersebut tak akan dijelaskan kepada rakyat satu per satu.
Dia pun berharap ada momentum yang bisa memutar situasi saat ini.
"Insya Allah barangkali ada perputaran momentum situasi yang akan memungkinkan itu bisa terjawab," ucap Surya Paloh.
Walau begitu, Surya Paloh mengaku tidak tahu siapa sosok penggerak di balik framing buruk antara Nasdem dan Jokowi ini.
Dia berseloroh meminta waktu untuk bertanya ke paranormal terlebih dahulu untuk mencari pelakunya.
"Sosok di balik itu, nah ini saya harus tanya ke paranormal. Kalau diizinkan, saya tanya siapa sosok paranormal itu yang tepat. Kalau ada yang berniat jahat, jangan-jangan dia mau santet kita ini," imbuhnya.
Baca juga: Surya Paloh Mengaku Tak Iri Jokowi Sebut 2024 Jatah Prabowo
Sebelumnya, Surya Paloh curiga ada pihak yang mencoba melakukan framing bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak suka dengan Partai Nasdem.
Hal tersebut Paloh sampaikan saat memberi sambutan dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Nasdem di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).
"Jadi kalau ada yang coba mengusik, framing kita, Jokowi 'emoh' pada Nasdem, itulah frame yang dilakukan, Jokowi itu tak suka Nasdem. Itu pasti menurut saya upaya-upaya yang dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk merusak hubungan yang sudah terjaga sedemikian rupa," ujar Paloh.
Paloh menjelaskan, hubungan Nasdem dan Jokowi bukan berarti retak setelah mereka mendeklarasikan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Dia menegaskan hubungan Nasdem dan Jokowi tidak berpisah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.