Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Sebut Pengusungan Capres-Cawapres dan Koalisi Harus Matang

Kompas.com - 11/11/2022, 10:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa penetapan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) adalah sesuatu yang serius bagi masa depan bangsa dan negara. Sehingga, hal itu harus dipersiapkan secara matang.

Hal itu diungkapkan menjawab pertanyaan soal batalnya Nasdem melakukan deklarasi koalisi dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Bagi PDI-P, mengapa capres cawapres itu harus dilakukan dengan matang," kata Hasto ditemui di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Demokrat Samakan Anies-AHY-Aher dengan Soekarno-Hatta-Sjahrir, PDI-P: Enggak Samalah

Adapun tiga partai itu dikabarkan bakal menggelar deklarasi koalisi pada 10 November 2022. Namun, hal tersebut urung dilakukan.

Terkait hal itu, Hasto menilai bahwa sebelum partai politik mengungumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, hendaknya mencermati dan menghitung aspek-aspek politik untuk bermitra dengan partai lain.

"Dengan melihat suasana kebatinan rakyat, dengan menghitung seluruh aspek-aspek politik. Kemudian ketika diumumkan, betul-betul sebagai keputusan yang terbaik," ucapnya.

Hasto mengingatkan bahwa ada pihak yang membangun kerja sama politik untuk mengusung capres-cawapres, bukan demi kemajuan Indonesia. "Tapi, mendompleng untuk dapatkan efek ekor jas," sambung dia tanpa menyebut pihak yang dimaksud.

Hal iini berbeda dengan PDI-P yang terus melihat suasana kebatinan rakyat hingga pada saat yang tepat akan memutuskan kerja sama politik dan pengusungan pasangan calon (paslon).

Dua hal itu, jelas Hasto, bakal diputuskan dan diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"PDI-P berbeda, kami memahami suasana kebatinan rakyat, kemudian mencari pemimpin terbaik bagi masa depan," ujarnya.

Baca juga: Relawan Pendekar Berharap Megawati Mau Usung Ganjar Capres 2024

Diketahui, deklarasi bakal koalisi Nasdem-Demokrat-PKS batal dilakukan pada 10 November 2022. Hal itu dipastikan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.

Ia menjelaskan sejumlah pertimbangan yang mendasari pembatalan deklarasi tersebut.

“Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama. Karena memang satu, PKS akan rapat majelis syuro itu akhir tahun Desember,” tutur Willy ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (7/11/2022).

“Kedua Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan kawan-kawan baru pulang sekitar 10 November,” sambungnya.

Baca juga: Nasdem Tak Ingin Cawapres Anies Hanya Tukang Gunting Pita

Adapun rapat majelis syuro merupakan mekanisme internal PKS untuk menentukan langkah politik terkait koalisi dan pengusungan capres-cawapres.

Sementara AHY tengah melakukan kunjungan ke Jerman sejak dua pekan lalu.

Willy menyatakan, proses deklarasi koalisi hanya terkendala persoalan teknis.

Ia mengklaim, komitmen ketiga partai politik (parpol) untuk bekerja sama menghadapi Pilpres 2024 semakin kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com