KOMPAS.com – Pranata sosial merupakan sistem-sistem yang menjadi wahana bagi masyarakat untuk berinteraksi.
Sistem tersebut merupakan norma khusus yang mengatur tindakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Menurut Koentjarningrat, pranata sosial adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan anggota masyarakat untuk berinteraksi menurut pola-pola atau sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Setidaknya ada tiga kata kunci dalam pembahasan terkait pranata sosial, yakni:
- nilai dan norma sosial,
- pola perilaku yang dibakukan atau disebut dengan prosedur umum, dan
- sistem hubungan, yaitu jaringan peran serta status yang menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur umum yang berlaku.
Pranata sosial sendiri adalah sesuatu yang bersifat konseptual sehingga keberadaannya hanya dapat ditangkap melalui sarana pikir dan dibayangkan sebagai suatu konsep berpikir.
Baca juga: Hubungan antar Pranata Sosial
Tujuan dan fungsi pranata sosial
Secara umum, tujuan pranata sosial adalah untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai dan kehidupan sosial masyarakat bisa berjalan tertib sesuai kaidah yang berlaku.
Untuk mencapai tujuan ini, menurut Soerjono Soekanto, pranata sosial harus menjalankan sejumlah fungsi, yaitu:
- Memberi pedoman pada anggota masyarakat mengenai cara bertingkah laku atau bersikap dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya;
- Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman disintegrasi atau perpecahan;
- Memberikan pedoman dalam melakukan pengedalian sosial.
Baca juga: Peran Lembaga Sosial Keluarga dan Fungsinya
Jenis pranata sosial
Banyaknya jumlah pranata yang ada di dalam suatu masyarakat tergantung dari sifat dan kompleksitas kebudayaan masyarakat tersebut.
Pranata sosial yang ada relatif beragam dan jumlahnya terus berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat itu sendiri.
Terdapat beberapa jenis pranata sosial. Macam-macam pranata sosial tersebut di antaranya:
- Pranata untuk memenuhi kebutuhan kekerabatan. Misalnya, perkawinan, pola pengasuhan anak, pergaulan antar kerabat, sistem istilah kekerabatan, dan lain-lain.
- Pranata ekonomi, berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia terkait aktivitas masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan barang dan jasa. Misalnya, pertanian, barter, industri, dan lain-lain.
- Pranata pendidikan, berfungsi untuk memenuhi keperluan pendidikan manusia agar menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat. Misalnya, pemberantasan buta huruf, model pendidikan, pers, dan lain-lain.
- Pranata ilmiah, berfungsi untuk memenuhi keperluan ilmiah manusia dalam menjelajahi lingkungan dan alam semesta. Misalnya, penelitian, metodologi ilmiah, dan lain-lain.
- Pranata keindahan atau rekreasi, berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk menghayatkan rasa keindahannya untuk rekreasi. Misalnya, olahraga, kesenian, kesusastraan, dan lain-lain.
- Pranata agama, berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan kepada Tuhan atau alam gaib. Misalnya, penyiaran agama, upacara, semadi, dan lain-lain.
- Pranata politik, berfungsi untuk menjaga dan mengatur kekuasaan di masyarakat. Misalnya, pemerintahan, demokrasi, kepolisian, kehakiman, dan lain-lain.
- Pranata somatik, berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup manusia. Misalnya, pemeliharaan kesehatan, perawatan kecantikan, pusat kebugaran, dan lain-lain.
Referensi:
- Hisyam, Ciek Julyati. 2020. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
- Zainal. 2015. Pengantar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.