Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2022, 06:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno berharap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dapat segera bergabung dengan partainya.

Dia berharap, suatu saat nanti, bisa menyematkan jaket biru kebanggaan partainya kepada Ridwan Kamil, sebagai tanda bergabung dengan PAN.

"Kami berharap Pak RK juga semakin dekat dengan PAN dan kami berharap suatu ketika kita bisa menyematkan 'jaket biru' ini ke Pak RK," kata Eddy saat ditemui dalam pembukaan Rakernas Perempuan Amanat Nasional (PUAN) di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Puan PAN: Prioritas Kami Menangkan Pileg 2024

Eddy mengungkapkan, hubungan partainya dengan Ridwan Kamil memang berjalan intens belakangan ini.

"Alhamdulillah komunikasinya baik, bahkan intens dengan Pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) intens, dengan saya Intens," ucap Eddy.

Untuk itu, dia berharap Ridwan kamil bisa secepatnya memutuskan mau bergabung dengan PAN.

Rencananya kata Eddy, PAN bakal mengajak Ridwan Kamil melakukan safari politik. Termasuk mengunjungi basis-basis PAN di seluruh Indonesia, antara lain Sumatera, Jawa, hingga Kalimantan.

"Kita akan senang hati ikut bersama-sama mengajak beliau mengunjungi basis basis PAN. Oh, iya (diajak safari politik juga)," beber Eddy.

Sebelumnya diberitakan, PAN mempertimbangkan untuk menduetkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk diusung dalam Pilpres 2024 melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca juga: PAN Sebut Capres-Cawapres KIB Bakal Mengerucut pada Akhir 2022

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto. Bima mengatakan, PAN mendorong dua nama tersebut karena keduanya merupakan sosok dengan tingkat popularitas yang tinggi berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga.

"Dua nama ini peringkat satu dan peringkat empat paling populer dalam survei-survei di Indonesia, nomor satu Mas Ganjar, nomor empat Kang Emil, nomor dua dan tiganya sudah 'diambil' partai lain. Jadi sangat wajar apabila PAN sangat menghitung dua nama ini untuk dibicarakan di KIB," kata Bima di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Selain itu, Bima juga memandang bahwa Ganjar dan Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil adalah sosok yang saling melengkapi dan bisa mempersatukan Indonesia.

Baca juga: PAN Pertimbangkan Duet Ganjar-Ridwan Kamil untuk Diusung KIB

Wali kota Bogor itu pun mengakui sudah ada pembicaraan informal antara PAN dengan dua sosok tersebut meski segala kemungkinan masih terbuka.

Ia menilai, sosok Ganjar turut dipertimbangkan oleh partai anggota KIB lainnya, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Saya melihat sekarang ini ke depan kebutuhan kita adalah mempersatukan semua, jadi kita butuh presiden dan wapres yang mempersatukan," ujar Bima.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cawe-cawe Jokowi dan Harapan untuk Pemilu Demokratis, Bukan demi Politik Praktis

Cawe-cawe Jokowi dan Harapan untuk Pemilu Demokratis, Bukan demi Politik Praktis

Nasional
Masyarakat Sipil Minta MK Tegur KPU soal Aturan Eks Terpidana Jadi Caleg

Masyarakat Sipil Minta MK Tegur KPU soal Aturan Eks Terpidana Jadi Caleg

Nasional
Profil Denny Indrayana, Pakar Hukum yang 'Ribut' soal Anies Bakal Dijegal dan Isu Putusan MK

Profil Denny Indrayana, Pakar Hukum yang "Ribut" soal Anies Bakal Dijegal dan Isu Putusan MK

Nasional
Menyoal 'Cawe-cawe' Presiden Jokowi

Menyoal "Cawe-cawe" Presiden Jokowi

Nasional
Presiden PKS Ingatkan Kadernya untuk Mundur jika Langgar Etika dan Hukum

Presiden PKS Ingatkan Kadernya untuk Mundur jika Langgar Etika dan Hukum

Nasional
Masa Jabatan Pimpinan KPK Berubah, Johan Budi Nilai UU KPK Perlu Direvisi

Masa Jabatan Pimpinan KPK Berubah, Johan Budi Nilai UU KPK Perlu Direvisi

Nasional
AHY, Khofifah, Aher Jadi Kandidat Utama Cawapres Anies, PKS: Terbuka Kemungkinan Muncul Nama Kejutan

AHY, Khofifah, Aher Jadi Kandidat Utama Cawapres Anies, PKS: Terbuka Kemungkinan Muncul Nama Kejutan

Nasional
 [POPULER NASIONAL] PDI-P Siapkan 10 Nama Cawapres untuk Ganjar | Pengakuan Tersangka Korupsi BTS

[POPULER NASIONAL] PDI-P Siapkan 10 Nama Cawapres untuk Ganjar | Pengakuan Tersangka Korupsi BTS

Nasional
PKS Sebut Tiga Kandidat Cawapres Terkuat Anies: AHY, Khofifah, Aher

PKS Sebut Tiga Kandidat Cawapres Terkuat Anies: AHY, Khofifah, Aher

Nasional
Tanggal 2 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Hasil Sidang Etik: Polri Pecat Irjen Teddy Minahasa

Hasil Sidang Etik: Polri Pecat Irjen Teddy Minahasa

Nasional
ICW dkk Akan Surati Ketua MK soal KPU Beri Pengecualian Eks Terpidana Jadi Caleg

ICW dkk Akan Surati Ketua MK soal KPU Beri Pengecualian Eks Terpidana Jadi Caleg

Nasional
Ketika Anies Singgung Pihak yang Berkuasa untuk Selesaikan Tugasnya...

Ketika Anies Singgung Pihak yang Berkuasa untuk Selesaikan Tugasnya...

Nasional
Pengamat Sebut Video Ancaman KKB Tembak Pilot Susi Air sebagai Dampak Operasi Psikologis Pemerintah

Pengamat Sebut Video Ancaman KKB Tembak Pilot Susi Air sebagai Dampak Operasi Psikologis Pemerintah

Nasional
Paspor 8 WNI Korban Perusahaan 'Online Scam' di Laos Sudah Dikembalikan

Paspor 8 WNI Korban Perusahaan "Online Scam" di Laos Sudah Dikembalikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com