Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

LAN dan JCLAIR Gelar Indonesia-Japan Knowledge Exchange Seminar Guna Dukung Akselerasi Publik Berbasis Digital

Kompas.com - 09/11/2022, 20:59 WIB
A P Sari

Penulis

 

 

KOMPAS.com - Salah satu faktor pendorong disrupsi masif yang terjadi saat ini adalah teknologi. Teknologi menjadi kekuatan disrupsi yang mendorong perubahan di segala aspek pemerintahan.

Oleh karenanya, pemerintah dituntut untuk mampu melakukan mitigasi yang tepat, sehingga disrupsi tidak menimbulkan stagnasi birokrasi.

Pemerintah juga harus bisa membuat disrupsi yang ada menjadi hal-hal positif yang berguna untuk mempercepat pelayanan publik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Tri Widodo Wahyu Utomo dalam sambutannya pada Indonesia-Japan Knowledge Exchange Seminar 2022.

Baca juga: Akselerasi Pengembangan SDM di Kawasan Timur, LAN Luncurkan Program Magang bagi ASN Papua

Seminar itu mengangkat tema “Birokrasi Metaverse: Transformasi Digital Pelayanan Pemerintah Daerah” diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Makarti Bhakti Nagari, LAN Veteran, Rabu (9/11/2022).

Tri mengungkapkan, sebagai penyelenggara pelayanan publik, pihaknya menyadari bahwa tuntutan masyarakat akan pelayanan berkualitas semakin banyak.

"Sementara itu, sumber daya yang dimiliki pemerintah semakin terbatas, Kondisi demikian menjadikan teknologi sebagai sebagai peluang dalam memberikan pelayanan publik yang cepat, murah dan sederhana," tutur Tri, dikutip dari keterangan persnya, Rabu.

Melalui seminar tersebut, Tri berharap akan ada simbiosis mutualisme antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang.

Baca juga: Kepala LAN Dorong ASN Kembangkan Kompetensi Minimal 20 JP Per Tahun

"Pada satu sisi kita dapat belajar dari pengalaman pemerintah Jepang yang memanfaatkan teknologi di sektor pemerintahan. Pada sisi lain, kolega Jepang akan mengetahui bahwa Indonesia yang memiliki 514 pemerintah daerah yang telah melakukan terobosan perubahan di sektor pelayanan masyarakat," paparnya.

Ia mengungkapkan, seminar tersebut tidak hanya memiliki nilai akademis dan pengetahuan, tetapi juga teknokratis yang berfungsi untuk melakukan perbaikan kebijakan publik pada masa mendatang.

"Selain itu, seminar ini dapat memberi dorongan dalam percepatan transformasi digital dan reformasi birokrasi tematik bidang digitalisasi administrasi pemerintahan.

"Maka dari itu, seminar ini menjadi penting untuk memberikan kemanfaatan bagi pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang untuk saling bertukar pengalaman dalam hal digitalisasi pelayanan publik," jelasnya.

Baca juga: Kolaborasi dengan 2 Pemda, LAN Luncurkan 148 Inovasi di Kabupaten Merauke dan Nias Utara

Sementara itu, Deputy Director, International Affairs Office, Local Administration Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communications Japan Tagashira Shinji menerangkan, Indonesia dan Jepang memiliki perbedaan latar belakang yang cukup jelas, mulai dari populasi hingga otonomi daerah.

"Meski demikian, melalui tukar pengalaman ini, saya yakin dua negara dapat memberikan kebermanfaatan yang besar bagi kedua belah pihak ke depannya," ujarnya.

Ia pun berharap kerja sama Indonesia-Jepang bisa terus berlanjut, utamanya dalam meningkatkan knowledge exchange yang bisa diadopsi guna meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di dua negara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com