Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2022, 05:09 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai Partai Nasdem punya keberanian untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Pasalnya, ada anggapan Anies merupakan figur capres yang tak diinginkan Presiden Joko Widodo.

Sedangkan Nasdem merupakan salah satu partai politik (parpol) koalisi pemerintah.

“Karena Nasdem sedang didalam pemerintahan Pak Jokowi, satu-satunya partai yang dengan tegas mengumumkan capresnya, dan calonnya itu Anies Baswedan,” tutur Hanta dalam acara Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Saling Sindir Partai Demokrat dan PDI-P, dari Proyek Gunting Pita dan Pemilu 2024 Settingan

“Bukan Ganjar Pranowo, bukan Prabowo Subianto, yang sebagian orang mengatakan berjarak dengan Pak Jokowi,” sebut dia.

Namun, menurutnya, langkah Nasdem perlu diapresiasi ketika sebagian publik meragukan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang adil.

Ada keraguan Pilpres mendatang hanya akan diisi oleh beberapa capres pilihan Jokowi.

“Karena orang mengatakan bahwa nanti (Pilpres) kita tidak ada calon yang dianggap betul-betul berkompetisi, dianggap semua orangnya Presiden,ini sudah disiapkan,” ungkapnya.

Kekhawatiran publik itu, lanjut Hanta, justru dijawab oleh Nasdem yang mendorong Anies menjadi kontestan perebutan kursi RI-1.

Ia menilai keputusan Nasdem merupakan upaya untuk menghadirkan kontestasi politik dan demokrasi yang sehat.

Baca juga: Ungkit Jasa Surya Paloh kepada Jokowi, Nasdem: Orang Bilang Reshuffle, Ingat Jas Merah!

Apalagi, Nasdem tengah melakukan penjajakan koalisi bersama dua parpol oposisi pemerintah yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

“Kalau semua gabung pemerintahan yang diluar hanya Demokrat dan PKS, ini kan (presidential threshold) enggak cukup, lalu apa yang terjadi?” ujarnya.

“Mereka rapat, partai-partai ini (menentukan) satu calon tunggal atau dua calon tunggal yang sudah disiapkan,” imbuh Hanta.

Baca juga: Yakin Koalisi Perubahan Terbentuk, Nasdem: Kami Jatuh Cinta dengan Anies

Diketahui Anies telah ditetapkan sebagai capres oleh Partai Nasdem pada 3 Oktober 2022.

Setelah pendeklarasian itu Nasdem mendapatkan beberapa tekanan politik baik dari internal maupun eksternal.

Di internal, sejumlah kader memilih mengundurkan diri karena tak setuju dengan keputusan pengusungan Anies.

Sedangkan dari pihak eksternal, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto sempat menyampaikan secara tersirat bahwa Nasdem bakal keluar dari koalisi pemerintah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sadar Jumlah Parpol Pendukung Ganjar Sedikit, Sekjen PDI-P: Spirit Kami Besar

Sadar Jumlah Parpol Pendukung Ganjar Sedikit, Sekjen PDI-P: Spirit Kami Besar

Nasional
Sesuai Arahan Jokowi, Kemenkominfo Tingkatkan Upaya Pemberantasan Konten Judi Online

Sesuai Arahan Jokowi, Kemenkominfo Tingkatkan Upaya Pemberantasan Konten Judi Online

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Prabowo Intelektual Kesepian, Butuh Partner Diskusi

Budiman Sudjatmiko: Prabowo Intelektual Kesepian, Butuh Partner Diskusi

Nasional
Budiman Sudjatmiko Akan Jadi Oposisi Prabowo jika Usulannya Tak Dipenuhi

Budiman Sudjatmiko Akan Jadi Oposisi Prabowo jika Usulannya Tak Dipenuhi

Nasional
Ketua KPU Sebut Tak Punya Niat Bohongi Publik soal Aturan Keterwakilan Perempuan

Ketua KPU Sebut Tak Punya Niat Bohongi Publik soal Aturan Keterwakilan Perempuan

Nasional
Pimpinan KPU Dinilai Keliru soal Ubah Aturan Keterwakilan Perempuan di Parlemen

Pimpinan KPU Dinilai Keliru soal Ubah Aturan Keterwakilan Perempuan di Parlemen

Nasional
Jokowi 'Ground Breaking' RS Abdi Waluyo Nusantara di IKN, Fokus pada 'Sport Medicine'

Jokowi "Ground Breaking" RS Abdi Waluyo Nusantara di IKN, Fokus pada "Sport Medicine"

Nasional
Dukung Target NZE, Pertamina Kembangkan Pusat Riset Energi Berkelanjutan di IKN

Dukung Target NZE, Pertamina Kembangkan Pusat Riset Energi Berkelanjutan di IKN

Nasional
Pimpinan Komisi I DPR Minta BIN Awasi Dinamika Politik dari Dekat

Pimpinan Komisi I DPR Minta BIN Awasi Dinamika Politik dari Dekat

Nasional
Lewat Digital Government Cooperation Forum, Indonesia-Korsel Perkuat Kerja Sama di Bidang SPBE

Lewat Digital Government Cooperation Forum, Indonesia-Korsel Perkuat Kerja Sama di Bidang SPBE

Nasional
Hasto Sebut Ada Menteri Tak Jalankan Food Estate dengan Baik, Gerindra Yakin Itu Bukan Kemenhan

Hasto Sebut Ada Menteri Tak Jalankan Food Estate dengan Baik, Gerindra Yakin Itu Bukan Kemenhan

Nasional
Eks Kepala BAIS: Tak Usah Takut Jokowi Pegang Data Parpol, Intelijen Tetap Kerja

Eks Kepala BAIS: Tak Usah Takut Jokowi Pegang Data Parpol, Intelijen Tetap Kerja

Nasional
Kata Danpuspom soal Perwira TNI Temui Tahanan Korupsi di KPK

Kata Danpuspom soal Perwira TNI Temui Tahanan Korupsi di KPK

Nasional
Prajurit Kostrad yang Diduga Lecehkan Bawahan Serahkan Diri dan Ditahan

Prajurit Kostrad yang Diduga Lecehkan Bawahan Serahkan Diri dan Ditahan

Nasional
Anies-Imin Bentuk Tim Pemenangan, Ini Nama-nama Anggotanya

Anies-Imin Bentuk Tim Pemenangan, Ini Nama-nama Anggotanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com