JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang prediksi menguatnya wacana duet Prabowo Subianto-Puan Maharani menjadi pemberitaan yang banyak dibaca di Kompas.com pada Selasa (8/11/2022).
Selain itu, artikel mengenai pengacara Ferdy Sambo yang protes kesaksian Susi dalam sidang disiarkan langsung juga menjadi terpopuler.
Kemudian, artikel tentang mutasi 130 perwira TNI juga menarik minat pembaca.
Berikut ulasan selengkapnya.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo soal peluang kemenangan Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 membuka banyak sinyal politik.
Salah satunya, menguatnya kembali wacana duet Prabowo dengan Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada pemilu mendatang.
"Sinyal positif merapatnya PDI-P ke Gerindra-PKB akan menghidupkan kembali skema capres-cawapres Prabowo-Puan sebagai pasangan yang layak dipertimbangkan," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (7/11/2022).
Baca selengkapnya: Jokowi Lempar Sinyal Dukungan Capres, Wacana Duet Prabowo-Puan Menguat Lagi?
Ketua majelis hakim sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, menanggapi keberatan yang disampaikan tim penasihat hukum terdakwa terkait dengan adanya suara saksi di persidangan yang disiarkan secara langsung.
Tim penasihat hukum Sambo dan Putri menyampaikan keberatan atas suara saksi bernama Susi yang merupakan asisten rumah tangga (ART) kedua terdakwa tersebut yang disiarkan secara live di media massa.
Keberatan itu disampaikan melalui surat kepada ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Diketahui, susi dihadirkan dalam persidangan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E bersama sejumlah aide de camp (ADC) atau ajudan Ferdy Sambo dalam sidang yang digelar pada Senin (31/10/2022).
Baca selengkapnya: Pengacara Ferdy Sambo Protes Kesaksian Susi Disiarkan Langsung, Hakim: Kami Tidak Tahu-menahu
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa melakukan mutasi dan promosi terhadap 130 perwira tinggi dan perwira menengah di lingkungan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
Mutasi dan promosi tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1122/XI/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, tertanggal 4 November 2022.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Kisdiyanto telah membenarkan ihwal surat keputusan mutasi dan promosi tersebut.
Dari 100-an nama yang dimutasi dan dipromosikan, salah satunya yakni Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) Nurchahyanto yang ditarik ke Markas Besar TNI Angkatan Darat dalam rangka pensiun.
Baca selengkapnya: Panglima Mutasi 130 Perwira TNI, Pangdam Brawijaya hingga Danpuspom TNI Diganti
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.